
Pantau.com - Federasi bulu tangkis Indonesia (PBSI) sudah menyiapkan strategi khusus untuk menghadapi dua turnamen besar yakni Kejuaraan Dunia 2018 dan Asian Games 2018. Mengingat, Kejuaraan Dunia dan Asian Games hanya memiliki jeda dua pekan.
Kepala Bidan Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI Susy Susanti mengungkapkan sudah membagi dua kekuatan untuk mengarungi kedua turnamen tersebut. Hal ini dilakukan untuk mendapat hasil terbaik di Kejuaraan Dunia dan Asian Games.
Baca juga: Targetkan Satu Emas di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2018, Ini Skuad Merah Putih
“Untuk persiapan memang kami membagi menjadi dua kekuatan. Kebetulan dua turnamen ini sangat pening. Kami berharap dua turnamen ini bisa memenuhi semua target dan berprestasi,” kata Susy saat konfrensi pers di Jakarta, Kamis (26/7/2018).
Pembagian dua kekuatan ini, Susy menjelaskan dilakukan untuk sektor ganda campuran. Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir serta Ricky Karanda Suwardi/Debby Susanto yang disitirahatkan di Kejuaraan Dunia.
Pasalnya, Susy mengatakan kedua pasangan ganda campuran ini usianya sudah tidak muda lagi. Terlebih untuk Owi/Butet yang memang sudah di atas 30 tahun.
Oleh karena itu, Susy menjelaskan kedua pasangan ini sengaja diistirahatkan untuk Asian Games 2018. Harapannya, mereka bisa mendulang medali untuk kontingen Indonesia pada multievent empat tahunan tersebut.
Baca juga: Kejuaraan Dunia-Asian Games Berdekatan, PBSI: Atlet Kami Sudah Terbiasa
“Ganda putra tetap diberangkatkan (ke Kejuaraan Dunia). Secara kekuatan dan kondisi mereka masih muda jadi tidak bermasalah dengan dua turnamen berdekatan. Kalau Owi/Butet sudah senior, jadi kami harus mengatur untuk peak performance-nya,” papar Susy.
Kejuaraan Dunia 2018 yang akan berlangsung di Nanjing, China, 30 Juli-5 Agustus. Kejuaraan ini akan menjadi ajang uji coba terakhir beberapa atlet sebelum turun di Asian Games 2018.
- Penulis :
- Sigit Rilo Pambudi