Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Kondisi Industri Komoditas Batu Bara Redup, PTBA Ogah Ubah Target

Oleh Tatang Adhiwidharta
SHARE   :

Kondisi Industri Komoditas Batu Bara Redup, PTBA Ogah Ubah Target

Pantau.com - Kondisi industri komoditas batu bara kini tengah redup. Namun, tidak membuat PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mempertimbangkan untuk merevisi targetnya ke depan.

Dari sisi produksi, target PTBA tetap dipertahankan pada angka 27,3 juta ton atau naik 3 persen dibanding realisasi tahun lalu sebesar 26,4 juta ton. Sementara volume penjualannya ditargetkan naik 15 persen menjadi 28,4 juta ton. Hingga September 2019, PTBA telah menjual batu bara 20,6 juta ton, naik 10,7 persen persen secara tahunan. Adapun volume produksi perusahaan ini naik 9,6 persen menjadi 21,6 juta ton batu bara.

"Belum ada revisi, target sesuai rencana semula," ujar Sekretaris Perusahaan Bukit Asam, Suherman.

Baca juga: Jarang Terekspos, Ini Lho BUMN Indonesia yang Bergerak di Bidang Batu Bara

Namun, di tengah kondisi harga batu bara yang kurang baik, menggenjot produksi di satu sisi memberikan konsekuensi berupa tekanan pada kinerja keuangan. Terutama akibat naiknya beban pokok yang harus ditanggung.

Hal itu juga tercermin dari kinerja keuangan emiten plat merah tersebut. Pendapatan PTBA hingga kuartal III-2019 hanya naik tipis, 1,36 persen secara tahunan menjadi Rp16,25 triliun.

Sementara, beban pokok PTBA naik 12,6 persen mejadi Rp 10,25 triliun. Kenaikan ini searah dengan rasio pengupasan tanah (stripping ratio) menjadi 4,6 bank cubic meters per ton (bcm/ton) dari sebelumnya 4,1 bcm/ton hingga kuartal III tahun lalu.

Baca juga:Bukit Asam Catat Kenaikan Produksi dan Penjualan Batu Bara 10 Persen

Pemicu lain kenaikan beban pokok perusahaan adalah biaya angkutan kereta seiring dengan peningkatan produksi batu bara perusahaan. Imbasnya, laba bersih PTBA susut 21 persen menjadi Rp3,1 triliun akibat tekanan-tekanan tersebut. Karena itu, PTBA bakal menjadikan operasional bisnisnya lebih efisien.

Adapun salah satu cara yang dilakukan yakni dengan optimalisasi pengangkutan batu bara melalui proyek angkutan kereta Tanjung Enim Tarahan yang direncanakan selesai tahun ini dengan kapasitas 20,3 juta ton per tahun. Pada 2020, kapasitas angkut jalur ini akan meningkat jadi 25 juta ton per tahun.

Selain itu, PTBA juga terus menjual batu bara kalori tinggi yang memiliki margin lebih tebal ke sejumlah negara. Targetnya tahun ini sebesar 3,8 juta ton. Adapun realisasi hingga September lalu sebesar 1,9 juta ton.

Penulis :
Tatang Adhiwidharta