Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Maskapai Termurah se-Asia Merugi karena Kenaikan Avtur

Oleh Nani Suherni
SHARE   :

Maskapai Termurah se-Asia Merugi karena Kenaikan Avtur

Pantau.com - AirAsia Group Bhd merugi pada kuartal keempat. Kerugian ini menjadi pengalaman pertama setelah tiga tahun lalu yakni di tahun 2015. Hal ini diprediksi karena adanya kenaikan bahan bakar.

Untuk meningkatkan pendapatan, kepala eksekutif perusahaan penerbangan murah terbesar di Asia itu mengatakan akan meningkatkan penjual layanan perjalanan di situs webnya.

AirAsia membukukan kerugian lebih besar dari yang diperkirakan 395 juta ringgit (USD97 juta) untuk periode tersebut, dibandingkan dengan laba 372,6 juta ringgit setahun sebelumnya. Seorang analis memperkirakan kerugian mencapai 63,2 juta ringgit.

Baca juga: Pengusaha: Sopir Masuk Tol Rp700 Ribu, Keluar Tol Hemat Rp500 Ribu

Pengangkut anggaran andalan Malaysia mengatakan dalam pengajuan bursa bahwa konsumsi bahan bakar naik 12 persen dan harga rata-rata naik 33 persen menjadi $ 92 per barel dalam tiga bulan hingga 31 Desember. Biaya bahan bakar naik 48 persen menjadi 1,1 miliar ringgit.

Dikutip Reutes, biaya sewa operasi naik 115 persen menjadi 413,4 juta ringgit, setelah AirAsia menjual dan menyewakan kembali pesawat.

Pendapatan tumbuh 6,2 persen menjadi 2,82 miliar ringgit, karena total penumpang yang diangkut oleh maskapai membengkak 16 persen menjadi 12,1 juta, meskipun ini mengalami peningkatan kapasitas 21 persen.

Faktor muatan penumpang untuk periode tersebut, ukuran seberapa penuh pesawat, turun 4 poin persentase menjadi 84 persen.

Maskapai itu mengatakan kenaikan biaya bahan bakar memiliki dampak besar, dengan mengatakan pihaknya telah menghemat nilai 52 persen dari kebutuhan 2019 pada $ 63,41 per barel untuk Brent. Minyak mentah Brent diperdagangkan sekitar $ 65,75 pada hari Rabu (27/2/2019).

Baca juga: Perlukah Indonesia Gratiskan Tol Seperti Malaysia?

AirAsia mengatakan pihaknya berupaya mengurangi biaya dengan teknologi baru dan mengatakan pihaknya juga memperkirakan biaya bandara akan turun. CEO Tony Fernandes mengatakan pihaknya bertujuan untuk menawarkan lebih banyak pemesanan hotel, tur, dan asuransi melalui situs web maskapai.

"Kami percaya bahwa platform ini memiliki potensi yang sangat besar dan akan menghasilkan peningkatan signifikan dalam pendapatan untuk grup," katanya dalam sebuah pernyataan.

AirAsia menandatangani nota kerja sama pada bulan Desember dengan mitra Vietnam untuk membentuk maskapai berbiaya rendah.

Fernandes mengatakan ini adalah "bagian terakhir" dalam jaringan usaha patungannya yang bertujuan untuk menghubungkan penumpang ke negara-negara Asia utara seperti Cina, Korea dan Jepang.

Penulis :
Nani Suherni