
Pantau.com - Presiden Trump berada di bawah tekanan istrinya, Melania Trump untuk memecat wakil penasihat keamanan nasionalnya.
Dua sumber dekat dengan Gedung Putih mengatakan permintaan pemecatan itu terkait dengan penangangan lawatan Melania ke Afrika. Dua pembantu kepresidenan mengatakan Trump mempertimbangkan mendepak Wakil Penasihat Keamanan Nasional Mira Ricardel. Namun, hingga Selasa (13 November 2018), penasihat itu masih berada di kantor West Wing.
Kantor Melania Trump mengeluarkan pernyataan, yang menyebutkan bahwa Mira harus dikeluarkan. Meskipun dalam sejarahnya dikenal juga memberikan tekanan pada suami mereka dalam topik resmi, para ibu negara Amerika Serikat biasanya tidak mengeluarkan pernyataan soal itu.
"Menurut Kantor Ibu Negara, ia sudah tidak berhak lagi diberi kehormatan untuk melayani Gedung Putih ini," kata Stephanie Grisham, juru bicara Ibu Negara, dalam pernyataan singkat merujuk para Mira Ricardel.
Baca juga: Berselisih dengan Melania Trump, Kepala Staf Gedung Putih Diisukan Berhenti
Stephanie tidak memberikan alasan mengapa Melania menginginkan Mira keluar. Namun, beberapa pejabat mengatakan tuntutan itu terkait dengan perjalanan Melania ke Afrika pada Oktober lalu.
Ibu Negara sudah menyampaikan keluhan kepada Presiden, bahwa ia tidak senang dengan cara Mira memperlakukannya, kata dua sumber lainnya yang mengetahui masalah di Gedung Putih itu kepada Reuters.
Mira Ricardel merupakan mantan pejabat Boeing Co yang pernah bekerja untuk tim kampanye Presiden Donald Trump. Pada awal tahun ini ia dipilih oleh Penasihat Keamanan Nasional John Bolton sebagai wakilnya.
Sumber mengatakan, Melania Trump telah secara terang-terangan meminta Presiden untuk mengeluarkan Mira setelah caranya menangani kunjungan ke Afrika tidak berjalan dengan baik. Melania Trump merasa Mira berusaha mengurangi anggaran pemerintah bagi Ibu Negara terkait kunjungannya ke Afrika.
Baca juga: Usai Bergoyang Panas di Gedung Putih, 'Melania Trump' Terima Ancaman Pembunuhan
- Penulis :
- Noor Pratiwi