
Pantau.com - Kondisi perekonomian beberapa negara emerging market sedang mengalami tekanan. Beberapa negara seperti Venezuela, Turki, Argentina mengalami gejolak krisis perekonomian. Indonesia menjadi salah satu negara yang turut terdampak dari krisis beberapa negara emerging tersebut.
Kendati demikian, Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) bidang Hubungan Internasional dan Investasi Shinta Widjaja Kamdani meyakini para pelaku di dunia usaha sudah mengantisipasi kondisi ekonomi ini.
"Saat ini pasti masing-masing dunia usaha kan punya startegi dalam negeri tapi efisensi kan pasti ada pengaruhnya, kita tetap harus melakukan pengetatkan ikat pinggang ya jelas pasti ada (pengaruh)," ujarnya saat ditemui di Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Jumat (7/9/2018).
Kendati demikian, Shinta juga enggan menyamakan kondisi saat ini dengan krisis 1998 sehingga ia menilai dunia usaha tidak perlu terlalu khawatir. Namun menurutnya, efisiensi tetap harus dilakukan.
Baca juga: Stop Ribut! Kita Bantu Rupiah Menguat dengan 5 Cara Ini Yuk
"Tapi ini bukan krisis yang sama seperti 98, jadi kita mungkin tidak perlu khawatir seperti itu cuma efisiensi harus tetap kita lakukan kita harus tetap mengantisipasi mungkin proyek-proyek tidak bisa terlalu ekspansif," ungkapnya.
Terkait hal tersebut, ia juga menambahkan Pemerintah sudah turut melakukan upaya dengan menunda sementara proyek-proyek yang bermuatan bahan impor tinggi. Selain itu, ia menambahkan pengusaha saat ini juga sudah lebih antisipatif dengan gejolak yang terjadi.
"Pemerintah sendiri sudah mengerem proyek-proyek listrik mau ditunda, jadi pasti ada dari segi pengereman dan pengendalian bahwa proyek-proyek tidak bisa semua berjalan seperti normalnya," katanya.
"Jadi ini sekarang sudah mulai kelihatan bahwa perusahaan banyak yang antisipatif, juga hedging bisa dilakukan ini yang saya rasa sama-sama harus kita lakukan," pungkasnya.
- Penulis :
- Nani Suherni