Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Pantau Sorot: Muslim Uighur 'Ditinggal', Bagaimana Suara Indonesia?

Oleh Widji Ananta
SHARE   :

Pantau Sorot: Muslim Uighur 'Ditinggal', Bagaimana Suara Indonesia?

Pantau.com - Tindakan keras Pemerintah China terhadap etnis minoritas Muslim Uighur telah mendapat kecaman internasional. Namun beberapa suara yang sebenarnya signifikan, yakni dari negara-negara Muslim malah nyaris tak terdengar.

PBB memperkirakan sekitar 1 juta warga dari etnis Uyghur, Kazakh dan minoritas lainnya diduga telah ditahan di Xinjiang barat laut China sejak 2017.

Para pengamat mengatakan pemerintah negara-negara Muslim memang tidak dimasukkan ke dalam satu kategori, namun, ada sejumlah kesamaan utama di balik kebisuan mereka, yakni pertimbangan politik, ekonomi dan kebijakan luar negeri.

Pakar kebijakan China Michael Clarke, dari Universitas Nasional Australia mengatakan,  bahwa kekuatan ekonomi China dan takut mendapat balasan menjadi faktor besar dalam politik komunitas Muslim.

Baca juga: Pantau Grafis: 5 Perlakuan Diskriminatif China Terhadap Muslim Uighur di Xinjiang

"Kita menghadapai salah satu negara paling kuat di dunia. Sangat menyedihkan karena orang-orang Uighur mendapat perlakuan ini," kata Dr Clarke, yang dilansir dari ABC News, Rabu (26/12/2018).

Sebaliknya, negara-negara seperti Australia dan Amerika Serikat secara terbuka mengecam tindakan Pemerintah China di wilayah tersebut.

Etnis minoritas berbahasa Turki telah ditahan di kamp-kamp dimana mereka mendapat 'pendidikan ulang' dan menjadi sasaran indoktrinasi politik, termasuk dipaksa belajar bahasa yang berbeda dan melepaskan keyakinan mereka.

Penelitian terbaru mengungkapkan ada 28 fasilitas penahanan yang digunakan dan telah diperluas lebih dari 2 juta meter persegi sejak awal tahun lalu. Para tahanan dipaksa untuk menjahit pakaian untuk diekspor ke perusahaan pakaian olahraga milik AS.

Penulis :
Widji Ananta