Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Perang Bintang Warnai KTT G20 Osaka Jepang

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

Perang Bintang Warnai KTT G20 Osaka Jepang

Pantau.com - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Osaka Jepang akan berlangsung pada 28-29 Juni 2019. 

Sejumlah kepala negara dunia akan menghadiri pertemuan itu dalam KTT yang membahas soal ekonomi digital, dengan tema yang dibahas adalah Global Economy and Trade and Invesment.

Dalam pertemuan puncak itu, turut hadir Presiden Indonesia Joko Widodo yang disambut hangat oleh Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe saat penyambutan selamat datang para tamu di Gedung Intex Osaka, Jumat (28/6/2019).

Para pemimpin dunia dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Osaka, Jepang, 28 Juni 2019. (Foto: Reuters/Kim Kyung-Hoon)

Dalam sesi family photo itu, Jokowi berdiri di barisan paling depan, berada di sebelah kanan Jokowi, berdiri Presiden Perancis Emmanuel Macron dan di sebelah kiri berdiri Presiden Turki Tayyip Erdogan.

Selain Jokowi, turut hadir Presiden AS Donald Trump, Putra Mahkota Mohammed bin Salman, PM Kanada Justin Trudeau, PM Australia Scott Morrison, PM Belanda Mark Rutte, dan Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde, serta pemimpin dunia lainnya.

Pertemuan puncak ini diharapkan para pemimpin dapat mencari solusi atas permasalahan yang saat ini terjadi di dunia.

Baca juga: Narkoba 39 Kg Ditemukan di Pesawat Presiden Brasil saat Ikuti KTT G20

Trump-Xi Jinping; Perang Dagang AS dan China


Presiden Amerika Serikat Donald Trump, PM Jepang Shinzo Abe, dan Presiden China Xi Jinping dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Osaka, Jepang, 28 Juni. (Foto: Reuters/Kevin Lamarque)

Salah satunya yang mencuri perhatian adalah pertemuan Presiden AS Donald Trump dengan Presiden China Xi Jinping di tengah perang dagang antara Washington dan Beijing.

AS dan China telah saling memberlakukan tarif impor senilai miliaran dolar AS dalam perang dagang, yang kini telah berlangsung hampir satu tahun, meskipun mereka telah berupaya membuat kesepakatan perdagangan yang lebih luas.

Banyak negara anggota G20 merasa berkepentingan dengan hasil yang dicapai dari pertemuan Trump-Xi karena perselisihan dagang AS-China telah mengganggu rantai pasokan global, dan membuat pertumbuhan ekonomi dunia menjadi lambat serta memicu bank sentral beberapa negara anggota memutuskan untuk menurunkan suku bunga.

Arab Saudi; Kematian Jamal Khashoggi


Putra Mahkota Arab Saudi dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Osaka, Jepang, 28 Juni 2019. (Foto: Reuters/Kevin Lamarque)

Selain itu, isu pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi juga diminta dibahas dalam pertemuan penting itu. Pelapor Khusus PBB Agnes Callamrd mengatakan, para pemimpin di G20 harus menekan Arab Saudi agar bertanggung jawab secara penuh atas kematian komunlis The Washington Post itu.

"Saya bersikeras bahwa pembunuhan Tuan Khashoggi merupakan pembunuhan yang dilakukan oleh negara (Arab Saudi). Ini bukan pembunuhan yang dilakukan oleh pejabat keji saat pemerintah terus berpura-pura," kata Callamrd di Jenewa, Kamis, 27 Juni 2019.

Sebuah laporan tentang pembunuhan Khashoggi yang diterbitkan pekan lalu oleh Pelapor Khusus PBB soal pembunuhan di luar hukum menyatakan bahwa AS harus membuka penyelidikan FBI.

Trump dan Putin


Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Osaka, Jepang, 28 Juni 2019. (Foto: Reuters/Kevin Lamarque)

Ketegangan antara AS-Rusia meningkat setelah konflik di Suriah hingga Ukraina, serta tuduhan campur tangan Rusia dalam politik Amerika, namun hal itu dibantah oleh Moskow.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, siap untuk berbicara dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, jika AS menginginkannya. Namun, Putin menilai kampanye yang dilakukan Trump utnuk Pilpres 2020 bisa saja membuat hubungan Rusia-AS semakin berjarak. 

Trump telah mengatakan dia berharap untuk bertemu dengan Putin dalam pertemuan puncak di Jepang bulan ini. Meskipun Rusia sejauh ini telah mengatakan belum menerima undangan resmi untuk perundingan seperti itu.

Baca juga: PBB: KTT G20 Harus Paksa Arab Saudi Akui Otak Pembunuhan Khashoggi

May-Putin; Hubungan Dingin Inggris dan Rusia


Perdana Menteri Inggris Theresa May dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Osaka, Jepang, 28 Juni 2019. (Foto: Reuters)

Perdana Menteri Inggris Theresa May dikabarkan akan menemui Presiden Vladimir Putin guna menyampaikan pesan bahwa Inggris terbuka bagi hubungan lain dengan Rusia jika pihaknya menghentikan aksi yang mengacaukan keamanan internasional.

"Pertemuan ini merupakan kesempatan penting untuk menyampaikan pesan antar pemimpin guna meyakinkan bahwa posisi Inggris sepenuhnya dipahami. Pertemuan ini tidak mewakili normalisasi hubungan," 

Hubungan Inggris dan Rusia menemui titik lemah pasca Perang Dingin setelah kematian Sergei Skripal, mantan anggota intelijen militer Rusia, dan putrinya Yulia, akibat racun saraf Novichok di Salisbury Inggris pada Maret 2018. Inggris menyalahkan Rusia, namun Moskow membantah terlibat dalam kasus tersebut.

Negara-negara sekutu Inggris di Eropa serta Amerika Serikat mendukung Inggris dengan memerintahkan pengusiran terhadap para diplomat Rusia dengan jumlah terbesar sejak puncak Perang Dingin. Sebagai balasan tindakan Inggris, Rusia juga ikut mengusir para diplomat Barat dari negaranya. 

Penulis :
Noor Pratiwi