
Pantau.com - Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan Ukraina pasca mengumumkan darurat militer sebagai respon atas penyitaan tiga kapal laut yang disita Rusia.
Melansir AFP, Selasa (27/11/2018), kejadian yang di lepas pantai Crimea, adalah konfrontasi besar pertama di laut dalam konflik berkepanjangan yang melibatkan Rusia dengan Ukraina.
Darurat militer memberikan otoritas Ukraina kekuatan untuk memobilisasi warga dengan pengalaman militer, mengatur media dan membatasi rapat umum di wilayah yang terkena dampak.
Baca juga: NATO: Rusia Harus Segera Bebaskan Kapal dan Tentara AL Ukraina
Dalam percakapan telepon dengan Kanselir Jerman Angela Merkel, Putin berharap Jerman dapat memberikan masukan kepada Ukraina.
Jurubicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan, hukum militer Ukraina akan menyebabkan ketegangan semakin besar di bagian timur negara itu.
NATO meminta Rusia segera membebaskan tiga kapal Angkatan Laut Ukraina, yakni Berdyansk, Yanu Kapu, dan Nikopol, serta tentara Ukraina yang di tahan dalam konfrontasi angkatan laut.
Baca juga: Merasa Terancam Invasi Rusia, Ukraina Berlakukan 30 Hari Darurat Militer
Sebelumnya, Rusia telah menahan dan menembak kapal Ukraina yang mangabaikan panggilan untuk berhenti dan memicu aksi militer. Kemudian Ukraina telah mengklaim bahwa ketiga kapal miliknya tidak melanggar hukum internasional dalam perjalanan dari Odessa ke Mariupol. Ukraina menuduh penjaga kemanan di peraian Rusia melakukan tindakan agresi terhadap kapal miliknya dan menahan awak kapal.
Rusia dan Ukraina telah berselisih sejak tahun 2014, ketika Rusia mengambil wilayah Krimea setelah referendumkontroversial. Turki, serta Majelis Umum PBB memandang aneksasi itu sebagai tindakan ilegal.
Ukraina juga telah menyalahkan Rusia atas kekerasan separatis di timur Ukraina, yang dekat dengan perbatasan Rusia.
- Penulis :
- Widji Ananta