
Pantau.com - Pihak berwenang di ibu kota kuno Jepang, Nara, memperingatkan para pengunjung untuk tidak memberi makan rusa liar kota itu. Diketahui, rusa-rusa itu adalah daya tarik utama wisata.
Sebelumnya, beberapa rusa meninggal lantaran menelan kantong plastik. Sejumlah besar limbah plastik ditemukan di sembilan peruta rusa dari 14 ekor yang telah mati sejak Maret lalu.
Bahkan menurut kantor berita Kyodo, salah satu rusa menelan 4,3 kg plastik.
Baca juga: Korea Selatan Boikot Produk Jepang
Melansir The Guardian, Kamis (11/7/2019), kantong-kantong dan bungkusnya dianggap telah dibuang oleh pengunjung yang memberi makan hewan-hewan itu, mengabaikan tanda-tanda larangan dalam bahasa Inggris dan China.
Seperti diketahui, rusa memang tertarik oleh aroma makanan yang berasal dari kantong plastik yang dibuang oleh wisatawan, yang berduyun-duyun ke Nara untuk melihat tempat pemujaan dan kuil-kuilnya dan berinteraksi dengan sekitar 1.300 rusa jelajah bebas di taman utama kota.
Rie Maruko, seorang dokter hewan dan anggota kelompok konservasi, mengatakan rusa itu mati kelaparan setelah plastik dan benda asing lainnya merusak sistem pencernaan mereka yang kompleks. "Rusa yang mati sangat kurus dan aku bisa merasakan tulang mereka," kata Maruko kepada Kyodo.
"Tolong jangan beri mereka makanan selain camilan senbei yang ditunjuk."
Baca juga: Memo Dubes Inggris Mengolok Trump Bocor ke Media, Rusia yang Disalahkan
Rusa Nara, yang telah dikenal menyerang pengunjung yang menggoda mereka dengan makanan atau mencoba untuk berfoto selfie dengan mereka, diyakini sebagai pembawa pesan ilahi dan ditetapkan sebagai harta karun alami pada tahun 1957.rnrnPemerintah setempat mengatakan mereka akan menin
gkatkan permintaan untuk tidak memberi makan kijang yang tidak sah di tengah peningkatan tajam dalam pariwisata, dengan jumlah pengunjung internasional ke prefektur Nara naik hampir sepuluh kali lipat sejak 2012 menjadi 2,09 juta pada 2017.
- Penulis :
- Widji Ananta