Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Sandiaga Bicara Soal Cap Jempol Identik Paslon di Amplop Bowo Sidik

Oleh Widji Ananta
SHARE   :

Sandiaga Bicara Soal Cap Jempol Identik Paslon di Amplop Bowo Sidik

Pantau.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap bahwa telah ditemukan adanya 'cap jempol' pada amplop sitaan KPK dalam perkara yang suap yang menjerat anggota DPR Bowo Sidik Pangarso. Setidaknya tanda itu ditemukan pada amplop dari tiga kardus yang telah dibongkar penyidik KPK.

Menanggapi hal itu, Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno mengaku menyayangkan tindakan yang dilakukan Bowo tersebut. Apalagi, katanya, pada amplop ditemukan cap jempol yang identik kepada salah satu paslon.

"Sayang kalau misalnya angka (cap) jempol yang identik kepada salah satu paslon tercemar oleh tindakan dari sebagian oknum. Oknum saya katakan bukan semua ya, oknum-oknum para politisi yang menggunakan cara-cara lama, cara-cara yang tidak terhormat, cara-cara yang mencederai masyarakat," ujar Sandiaga saat ditemui di Kawasan Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, Rabu (3/4/2019).

Baca juga: KPK Duga 400 Ribu Amplop Bowo Sidik Akan Dibagikan Acak

Sandi menegaskan, jika mengambil duit rakyat untuk membeli suara itu merupakan tindakan yang membodoh-bodohi rakyat saja. Menurutnya, tradisi 'serangan fajar' ini harus dihentikan.

"Itu uang rakyat di korupsi mestinya buat petani, dikorupsi untuk digunakan apa membeli suara. Itu sangat-sangat cara-cara yang membodohi masyarakat. Mari kita hentikan seperti itu," ungkapnya.

Lebih lanjut, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menilai bahwa permasalahan ini muncul lantaran ongkos politik yang mahal. Sandi berjanji jika dirinya dan Prabowo Subianto terpilih akan membenahi mekanisme sistem pembiayaan politik.

"Sudah kami sampaikan bahwa pembiayaan politik ini harus kita benahi makanya prabowo dan sandi akan bersama sama dengan dpr nanti akan mengubah cara pembiayaan politik ini," tandasnya.

Baca juga: Munajat di Bogor saat Isra Miraj, Sandi Curhat Dilarang Orasi Politik

Sebelumnya diberitakan, Kabiro Humas KPK Febri Diansyah memastikan tidak ada nomor urut dalam barang bukti amplop kasus serangan fajar anggota DPR Bowo Sidik Pangarso. Hanya saja, ia mengatakan telah ditemukan cap jempol dibeberapa barang bukti yang disita.

"Tidak ada nomor urut, yang ada adalah cap jempol di amplop tersebut," kata Febri di lokasi.

Penulis :
Widji Ananta