
Pantau.com - Angka kemiskinan 100 juta jiwa yang disebut oleh Presiden ke- 6 Susilo Bambang Yudhoyono menuai polemik. Pasalnya angka tersebut cukup jauh dari angka kemiskinan Badan Pusat Statistik (BPS) 25,95 juta atau turun 0,52 persen Maret ini dari 10,12 persen ke 9,83 persen turun 0,3 persen.
"Kalau dilihat jumlah penduduk miskin kita 25,95 juta kalau saya diminta menjelaskan metodologinya clear, metodologi yang digunakan BPS sejak 98 artinya Apple to Apple bisa dilacak manualnya bisa digunakan negara lain," kata Kepala BPS, Suhariyanto, di Gedung BPS, Jakarta Pusat, Rabu (1/8/2018).
Sehingga pihaknya mempertanyakan adanya perbedaan jumlah penduduk miskin yang disebutkan.
"Jadi kalau ada yang menyatakan jumlah penduduk miskin yang beda saya tidak bisa mengkonfirmasi kalau tidak bisa ditunjukkan sumber datanya mana, metodologi nya apa," ungkapnya.
Baca juga: Komoditas Pangan Masih Dominasi Inflasi Juli
"Metodologinya bukan BPS yang menciptakan, metodologi BPS selalu mengacu pada metode yang berlaku di internasional dalam hal ini yang dipilih bps adalah basic need approach, liat handbooknya yang dirilis oleh World bank metode ini digunakan di beberapa negara berkembang, di Thailand, Filipina, Myanmar semua menggunakan metode yang sama," imbuhnya.
Sebelumnya, SBY diketahui menggunakan data Bank Dunia dalam menentukan batas kemiskinan. Menurut Bank Dunia, seorang bisa dikategorikan miskin apabila penghasilannya di bawah 2 dolar per hari.
Ia mengasumsikan kurs 1 dolar sebeser Rp13.000, atau Rp26.000 per hari dengan total Rp780.000 per kapita per bulan. Sehingga ia menyimpulkan, penduduk miskin Indonesia masih sangat tinggi, yakni diperkirakan mencapai 47 persen atau 120 juta jiwa dari total populasi.
Baca juga: 'Gerah' Hadapi Depresiasi Rupiah, Jokowi: Saya Tak Mau Bolak-balik Rapat
Namun BPS menyebutkan, bahwa angka garis kemiskinan nasional berdasarkan acuan worldbank yakni USD ptp bukan acuan USD dolar Rp14,500.
"Bisa dilihat di world bank angka kemiskinan garis kemiskinan kita yang sebesar Rp 401 ribu, (data) world bank 1,9 USD ptp bukan USD yang Rp 14.500, tapi ptp; 1 USD ptp : 4985 itu 2016, bisa dilihat berapa persentase kemiskinan di Indonesia menurut World Bank jadi garis kemiskinan kita gak rendah karena Rp401 ribu setara 2,5 dolar ptp. Tentunya kalau saya bicara harus ada dasar," ungkapnya.
- Penulis :
- Nani Suherni