
Pantau.com - Anggota Dewan Pakar Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Drajad Wibowo mengatakan Jokowi sebagai juara impor beras nasional. Drajad menilai hal tersebut didasarkan pada data impor beras rata-rata pertahun setiap periode kepemimpinan.
"Dari data tersebut kita hitung satu persatu kita bagi pertahun," ujarnya dalam diskusi yang digelar di Sekretariat Nasional (Seknas) Prabowo Sandi, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (29/1/2019).
Baca juga: Sebut Jokowi Tak Stop Impor, Rizal Ramli: Anda Bekerja untuk Petani Thailand?
Meski impor beras nasional terbesar tercatat saat masa Pemerintahan BJ Habibie namun menurutnya, kondisi yang dihadapi saat masa pemerintahan Habibie adalah masa-masa krisis pangan. Ia mencatat impor saat itu mencapai 2,942 juta ton pertahun.
"Pak Habibie bisa kita eliminasi karena saat itu ada krisis pangan, sehingga Indonesia harus impor besar-besaran. Kalau dikeluarkan juara pertama kita adalah Pak Jokowi 1,174 juta ton (pertahun). Jadi mari tepuk tangan untuk juara pertama kita," ujarnya diikuti sorak dari para relawan yang hadir.
Pria yang juga menjabat sebagai Dewan Kehormatan PAN ini juga mencatat urutan selanjutnya jumlah impor beras nasional yakni disusul oleh periode pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri sebesar 1,143 juta ton pertahun.
Baca juga: Amien Rais Sebut 4 Jenis Mafia dalam Diskusi 'Jokowi Raja Impor?'
Kemudian periode pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebanyak 0,902 juta ton. Masa pemerintahan Soeharto sebanyak 0,816 juta dan Masa pemerintahan Presiden Abdurahman Wahid sebanyak 0,773 juta ton.
"Jadi dari sini kita bisa melihat bahwa memang masalah beras ini kita menghadapi masalah ketidakseimbangan produksi konsumsi, dan pengelolaan stok kita masih kurang bagus," pungkasnya.
- Penulis :
- Nani Suherni