Pantau Flash
HOME  ⁄  Olahraga

'Tiru' Gothia Cup, Kemenpora Gelar Bali Internasional Football Championship 2018

Oleh Tatang Adhiwidharta
SHARE   :

'Tiru' Gothia Cup, Kemenpora Gelar Bali Internasional Football Championship 2018

Pantau.com - Kementerian Pemuda dan Olahraga bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Badung, Bali menggelar Bali Internasional Football Champions (IFC) 2018. Ini akan menjadi turnamen pertama usia muda yang tidak berada di bawah naungan Federasi Sepakbola Indonesia (PSSI).

"Ini semacam open turnamen tapi dibatasi, bisa dibilang semacan invitasi. Kalau di Negara luar Indonesia sudah sering ikut seperti Gothia di Swedia dan China, serta turnamen di Spanyol," kata Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Raden Isnanta, Jumat (30/11/2018).

Sebanyak 12 tim dari 10 negara akan ikut ambil bagian di ajang Bali ISFC 2018. Negara-negara besar seperti Jepang, Korea Selatan, China, Australia, Thailand, hingga Malaysia dipastikan akan ikut berlaga.

Baca Juga: Turnamen Futsal Terbesar di Indonesia Kembali Digelar, Menpora Angkat Bicara

Indonesia sendiri rencananya mengirimkan dua wakil di Bali IFC 2018. Pertama merupakan Timnas U-15 yang dilatih oleh Firman Utina, sedangkan lainnya merupakan gabungan antara pemain muda di Bali dan Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Ragunan yang diarsiteki Bambang Warsito.

Indonesia dipastikan tidak akan mudah untuk bisa meraih kemenangan. Pasalnya, perwakilan panitia, Ackhmad Achwani mengatakan tim-tim yang ikut serta merupakan langganan juara di negaranya masing-masing.

"Para peserta ini merupakan kub-klub usia muda yang sudah biasa menjuarai turnamen di negara masing-masing. Negara yang konfirmasi akan hadir ada Jepang, China, Thailand, Australia, serta Korea Selatan," kata Akchmad.

Baca Juga: Solidaritas Pesepakbola Nasional Lakukan Laga Amal untuk Palu dan Donggala 

Dipilihnya negara-negara tersebut, menurut Ackhmad akan menjadi tolak ukur sejauh mana kemampuan yang dimiliki para pemain Indonesia. Oleh karena itu, Bali IFC 2018 menjadi ajang yang sangat bagus untuk bisa meningkatkan kualitas pemain muda Tanah Air.

"Paling tidak itu negara-negara yang menjadi pembanding kawan-kawan yang membina tim usia muda. Jadi kita memiliki tolak ukur yang jelas karena tim yang ikut merupakan tim-tim hebat di negaranya," papar Ackhmad. 

Penulis :
Tatang Adhiwidharta