
Pantau.com - Di tengah meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran, Presiden Donald Trump mengatakan bahwa ia akan menjadikan Republik Islam itu sebagai sahabat jika setuju untuk meninggalkan senjata nuklirnya.
"Jika Iran tak memiliki senjata nuklir, mereka akan menjadi negara yang kaya. Mereka akan sangat bahagia dan saya akan menjadi sahabat mereka," kata Trump, dilansir Newsweek, Selasa (25/6/2019).
"Mari kita membuat Iran besar lagi, itu baik untuk saya," tambahnya.
Baca juga: Trump: Soal Nuklir Iran, Saya Tidak Peduli Negara Eropa
Ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat kembali meningkat setelah serangan dua kapal tanker minyak oleh Teheran di Teluk Oman. Kemudian, pada pekan lalu, Iran menembak jatuh drone militer AS karena dianggap melanggar wilayah udaranya.
Trump dikabarkan telah menyetujui serangan oleh militer AS terhadap Teheran, namun kemudian dibatalkan di menit-menit terakhir. "Kami telah siap menyerang, lalu saya bertanya kembali, berapa banyak orang yang akan mati?, seorang jenderal mengatakan 150 orang," ucap Trump dalam Twitternya.
"Saya memerintahkan untuk membatalkan serangan, nyawa itu tidak sepadan dengan drone yang ditembak jatuh. Saya tidak terburu-buru, militer kita dapat dibangun kembali, sejauh yang terbaik untuk dunia," jelas Trump.
Baca juga: Iran: Amerika Tahu, Kita Bisa Ulangi Tembak Jatuh Drone Mereka!
Sebaliknya, Trump justru akan terus menekan sanksi ekonomi Iran, untuk memaksa Teheran meninggalkan senjata nuklir dan mematuhi sejumlah permintaan lain dari Amerika Serikat.
Pada Sabtu, 22 Juni, Trump menegaskan sanksi tambahan untuk Iran, namun tidak menjelaskan lebih lanjut pada sanksi itu.
"Kami menempatkan sanksi tambahan untuk Iran, secara perlahan-lahan, dalam beberapa kasus, sanksi tambahan akan diletakkan untuk Iran," kata Trump.
- Penulis :
- Noor Pratiwi