
Pantau.com - Amerika Serikat telah menyetujui visa Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif untuk menghadiri pertemuan PBB di New York, AS, pada pekan ini.
Sekretaris Negara Mike Pompeo dilaporkan telah menyetujui keputusan itu. Jika pengajuan visa itu ditolak oleh Pompeo, akan menjadi sinyal bahwa Amerika Serikat tengah berupaya untuk mengisolasi Republik Islam dan menutup pintu diplomasi, seperti dilansir Reuters, Selasa (16/7/2019).
Baca juga: Rouhani pada Trump: Tinggalkan Intimidasi, Gunakan Logika!
Misi Iran kepada Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) adalah Menlu Zarif tiba di New York di mana ia harus menghadiri pertemuan sejumlah menteri untuk mengatasi konflik, termasuk kesetaraan gender dan perubahan iklim di masa mendatang.
Ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat memburuh usai Presiden Donald Trump memutuskan mundur dari Perjanjian Nuklir pada tahun lalu, di mana dalam kesepakatan itu, Iran sepakat untuk membatasi program atomnya sebagai imbalan atas bantuan dari sanksi ekonomi.
Sejak keputusan itu, telah terjadi sejumlah serangan, seperti serangan kepada kapal tanker di Teluk, di mana AS menuding Iran sebagai dalang serangan itu, serta Iran yang menembak jatuh drone milik militer AS yang memicu serangan udara Amerika.
Baca juga: Ketegangan di Kawasan Teluk Berimbas pada Perjanjian Nuklir Iran 2015
Untuk diketahui, para menteri luar negeri Eropa terus berupaya lebih kuat untuk meyakinkan Iran dan Amerika Serikat agar meredakan ketegangan serta memulai dialog.
Upaya itu akan ditekankan saat mereka bertemu di Brussel pada Senin, 15 Juli 2019, di tengah kekhawatiran bahwa kesepakatan nuklir 2015 hampir kandas.
- Penulis :
- Noor Pratiwi