
Pantau.com - Planet Saturnus kemungkinan akan kehilangan cincin yang selama ini menjadi ciri khas planet tersebut, dan mungkin hanya akan bertahan untuk 100 juta tahun mendatang, ucap NASA.
Cincin planet Saturnus sebagian besar terdiri dari es, terperangkap dalam tarik ulur antar gravitasi planet, yang menarik potongan-potongan tersebut dan melemparkan ke luar angkasa.
Medan magnet planet akan mempertahankan apa yang terdapat di pusatnya. Namun, tidak dengan cincin yang kini dalam bahaya.
Baca juga: Ilmuan NASA Rencanakan Kirim Robot ke Jupiter, Perburuan Alien?
Melansir The Independent, Jumat (21/12/2018), menurut sebuah studi yang diterbitkan pada Senin (17 Desember 2018) dalam jurnal Icarus, cincin mungkin akan dihancurkan pada kecepatan tinggi yang telah diperkirakan sejak dekade lalu.
Dalam riset ini tim mempelajari studi sebelumnya yang membahas "ring rain" atau kehilangan jumlah massa di cincin. Ring Rain merupakan proses mengalirnya es dari cincin Saturnus.
Studi baru menemukan bahwa tingkat di mana cincin bisa hancur berarti cincin tersebut bahwa cincin bisa merombak dirinya sendiri, mekanisme ring rain saja akan menguras cincin Saturnus dalam waktu 292 juta tahun.
Baca juga: Asteroid Berukuran Dua Kali Jam Big Ben Bakal Hantam Bumi? NASA Buka Suara
Para ilmuan NASA masih berusaha untuk lebih memahami cincin dan bagaimana mereka akan mengalami kehancuran total. Sebagai planet yang berputar mengelilingi matahari, beberapa bagian dari cincin Saturnus terkena sinar matahari.
Sinar tersebut mengisi potongan-potongan di cincin, yang bisa mengubah bagaimana mereka merespon medan magnet planet.
Saturnus mungkin tidak akan unik lagi jika tanpa cincin di sekelilingnya, seperti Jupiter, Uranus, dan Neptunus yang semuanya telah memiliki cincin sendiri, meski jauh lebih kecil. Penghancuran cincin di sebuah planet merupakan bagian dari siklus alami yang terjadi di beberapa planet.
- Penulis :
- Noor Pratiwi