billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Kadin Nilai BUMN Konstruksi Sudah 'Overload'

Oleh Martina Prianti
SHARE   :

Kadin Nilai BUMN Konstruksi Sudah 'Overload'

Pantau.com - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bidang Konstruksi dan Infrastruktur, Erwin Aksa mengatakan pemerintah melakukan tindakan luar biasa menanggapi ambruknya tiang girder proyek Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu). 

"Ini sudah tidak bisa dibiarkan begitu, harus ada tindakan dan kebijakan luar biasa dari pemerintah," ujar Erwin dalam keterangan tertulis, Selasa (20/2/2018).

Ia menyampaikan, pemerintah segera melakukan audit menyeluruh terhadap prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Selain itu, pemerintah juga  mengevaluasi penugasan kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) karya alias konstruksi yang dianggap sudah terlalu sering mengalami kecelakaan kerja.

"Jika ditemukan adanya pelanggaran, maka harus diberikan peringatan keras dan hukuman sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Ini harus dilakukan agar menjadi peringatan kepada para kontraktor lain agar tidak boleh lalai sama sekali terhadap keselamatan dan kesehatan kerja," lanjutnya.

Baca juga: Wow! Menteri Sri Mulyani Paparkan Daftar Insentif Fiskal

Ia menambahkan proyek-proyek infrastruktur saat ini didominasi oleh kontraktor-kontraktor BUMN Karya. Jumlah proyek sangat banyak dan nilai yang besar namun pihaknya menilai kemampuan BUMN masih terbatas.

"Belum lagi mereka diberi tenggang waktu yang sangat ketat, hal ini juga bisa menjadi penyebab semakin beruntunnya kejadian kecelakaan-kecelakaan konstruksi," kata Erwin.

Selain itu, Kadin meminta pemerintah untuk menghentikan terlebih dahulu penugasan proyek-proyek infrastruktur baru kepada BUMN karya dan memberi kesempatan lebih banyak kepada perusahaan swasta nasional untuk terlibat.  

"Pemerintah harus melakukan evaluasi total terhadap kebijakan yang selama ini dijalankan, beri kesempatan yang lebih luas kepada swasta untuk ikut mengerjakan. Sehingga teman-teman BUMN karya tidak overload," kata dia.

Baca juga: Ini Saran Tokcer Bagi Millennial Berinvestasi di Pasar Saham

Penulis :
Martina Prianti