
Pantau.com - Pemerintah menyatakan tak ingin terburu-buru menyalurkan bantuan sosial (bansos) pangan secara nontunai sebagai pengganti program beras sejahtera (rastra), yang diberikan secara langsung dalam bentuk natura.
"Dari target penerima bantuan pangan nontunai atau BPNT sebanyak 10 juta, sekarang sudah separuhnya. Tahun lalu 1,4 juta. Tahun ini 10 juta naiknya bertahap. Kami ingin memastikan datanya tepat sasaran, karena ini pengalihan dari rastra ke distribusi, yang 'food voucher'," kata Bambang Brodjonegoro, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dalam diskusi "Fakta Penurunan Angka Kemiskinan" di Jakarta, Senin (30/7/2018).
Baca juga: Penyederhanaan Layer Tarif Cukai Diklaim Hilangkan Kecurangan Industri Rokok
Menurutnya, selain data keluarga penerima manfaat (KPM) yang akurat, pemerintah juga ingin memastikan di wilayah yang akan menerima juga telah tersedia agen-agen untuk melayani BPNT tersebut.
"Dulu kan Bulog, sekarang pedagang-pedagang beras atau telur yang jadi agen. Ketika sudah dipastikan ada, baru program BPNT bisa jalan 100 persen. Jadi, kami berhati-hati. Kata kuncinya tetap tepat sasaran dan tepat waktu," ujar Bambang.
BPNT adalah bantuan pangan dari pemerintah yang diberikan kepada KPM setiap bulannya melalui mekanisme akun elektronik yang digunakan hanya untuk membeli pangan di e-warong Kelompok Usaha Bersama Program Keluarga Harapan atau KUBE PKH atau pedagang bahan pangan yang bekerja sama dengan Bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).
BPNT ditujukan untuk mengurangi beban pengeluaran serta memberikan nutrisi yang lebih seimbang kepada KPM secara tepat sasaran dan tepat waktu.
Baca juga: Ini Penjelasan Kenapa Rokok Identik dengan Penyebab Kemiskinan
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sejumlah faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan selama periode September 2017-Maret 2018, salah satunya terkait penyaluran bantuan sosial.
Bantuan sosial tunai dari pemerintah tumbuh 87,6 persen pada triwulan I 2018 atau lebih tinggi dibanding triwulan I 2017 yang hanya tumbuh 3,39 persen.
Selain itu, program rastra dan BPNT pada triwulan I telah tersalurkan sesuai jadwal.
Berdasarkan data Bulog, realisasi distribusi bantuan sosial rastra pada Januari 2018 sebesar 99,65 persen, pada Februari 2018 sebesar 99,66 persen, dan pada Maret 2018 sebesar 99,62 persen.
- Penulis :
- Nani Suherni