Pantau.com - Koalisi pasangan calon Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahudin Uno menyampaikan sikap politiknya mengenai merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika. Koalisi Prabowo-Sandiaga mengaku khawatir akan berimbas kepada perekonian nasional.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Jokowi-Ma'ruf, Lodewijk Freidrich Paulus mengatakan, pernyataan yang dikeluarkan koalisi Prabowo-Sandiaga tidak mengacu kepada data.
"Mereka tidak melihat data itu saja, tidak melihat data. Apa yang dilakukan dan bagaimana membandingkan dengan mata uang asia yang lain kita bertumbuh positif itu loh," cetus Lodewijk di Rumah Aspirasi, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (8/9/2018).
Baca juga: Ini Kata Erick Tohir Soal Perekonomian Indonesia Saat Ini
Lodewijk mengungkapkan, rupiah adalah mata uang yang justru bertumbuh positif di Asia. Terkait melemahnya rupiah, Sekjen Partai Golkar itu mengatakan mata uang negara lain juga terimbas hal itu.
"Jadi bayangkan yang lain drop rupiah kita bisa menguat artinya itu juga akan disamping masalah global upaya-upaya dari tim ekonomi pak Jokowi bergerak optimal bagaimana mengendalikan," ungkapnya.
"Ingat ya rupiah ini bergerak dari 13 sekian menuju 15 sekian jadi bukan kayak 1998, 2300 bergerak ke 16000 ya itu, tapi kondisi ekonomi kita kuat sehingga tidak mungkin seperti kita lihat tidak seperti mata uang lira di Turki, Argentina kita liat kita cek cukup kuat," pungkasnya.
Baca juga: Minta Pengusaha 'Kencangkan Ikat Pinggang', APINDO: Tapi Ini Bukan Krisis 1998
- Penulis :
- Widji Ananta
