
Pantau – Peritel Alfamart sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat mengingat sejumlah gerainya yang berjibun di mana-mana. Bagaimana kinerja fundamental dan prospek harga sahamnya?
Alfamart yang memiliki nama PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk dan berkode saham AMRT pada kuartal I-2023 mencatatkan pendapatan yang mencapai Rp26,17 trilliun dan laba bersih Rp0,77 trilliun.
“Untuk faktor kinerja, emiten AMRT sangat bergantung pada pertumbuhan pasar ritel yang diprediksi menjadi 5 persen dan inflasi yang diprediksi relatif rendah tahun ini,” tulis tim riset PT Henan Putihrai Sekuritas dalam kajian yang diterima di Jakarta, Rabu (21/6/2023).
Emiten dengan dengan merek Alfamart ini berencana menambah 800 hingga 1.000 gerai tahun ini.
Secara fundamental, valuasi Price to Earnings Ratio (PER) AMRT bertengger di level 36,5 kali. Posisi ini relatif lebih tinggi alias terhitung lebih mahal dibandingkan rata-rata industry serupa yang bertengger di level 20,2 kali.
[caption id="attachment_384463" align="alignnone" width="1023"]
(Sumber: Henan Putihrai Sekuritas)[/caption]
Sementara indikator teknikal, AMRT menunjukkan tren yang sideways alias mendatar. Itu didasarkan pada beberapa indikator, seperti MA25 (biru) dan MA100 (merah), serta MACD.
Karena itu, saham ini potential terkoreksi turun dari resistance Rp2.600.
Sedangkan MACD histogram menunjukkan posisi yang semakin melebar setelah MACD line gagal crossing (bersilangan) ke atas signal line.
Rekomendasi masuk atau beli saham ini di area resistance area 2.600-2.620. “Target harga di Dynamic resistance MA25 (biru) pada kisaran Rp2740-2750 dan MA100 (merah) di kisaran Rp2.850-2.860,” ungkap riset tersebut.
Untuk melakukan stoploss alias menghindari kerugian yang lebih jauh, pemodal dapat melakukannya di area support Rp2.480-2.510.
Dengan demikian, rekomendasi belinya adalah buy on break out alias penembusan ke atas. Saham memiliki potensi penguatan sebsar 5,79 persen hingga 9,71 persen. Sedangkan potensi pelemahan alias downside sebesar 3,86 persen.
Penyanggahan: Pelajari dengan teliti sebelum membeli atau menjual saham. Pantau.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor.
Alfamart yang memiliki nama PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk dan berkode saham AMRT pada kuartal I-2023 mencatatkan pendapatan yang mencapai Rp26,17 trilliun dan laba bersih Rp0,77 trilliun.
“Untuk faktor kinerja, emiten AMRT sangat bergantung pada pertumbuhan pasar ritel yang diprediksi menjadi 5 persen dan inflasi yang diprediksi relatif rendah tahun ini,” tulis tim riset PT Henan Putihrai Sekuritas dalam kajian yang diterima di Jakarta, Rabu (21/6/2023).
Emiten dengan dengan merek Alfamart ini berencana menambah 800 hingga 1.000 gerai tahun ini.
Secara fundamental, valuasi Price to Earnings Ratio (PER) AMRT bertengger di level 36,5 kali. Posisi ini relatif lebih tinggi alias terhitung lebih mahal dibandingkan rata-rata industry serupa yang bertengger di level 20,2 kali.
[caption id="attachment_384463" align="alignnone" width="1023"]

Sementara indikator teknikal, AMRT menunjukkan tren yang sideways alias mendatar. Itu didasarkan pada beberapa indikator, seperti MA25 (biru) dan MA100 (merah), serta MACD.
Karena itu, saham ini potential terkoreksi turun dari resistance Rp2.600.
Sedangkan MACD histogram menunjukkan posisi yang semakin melebar setelah MACD line gagal crossing (bersilangan) ke atas signal line.
Rekomendasi masuk atau beli saham ini di area resistance area 2.600-2.620. “Target harga di Dynamic resistance MA25 (biru) pada kisaran Rp2740-2750 dan MA100 (merah) di kisaran Rp2.850-2.860,” ungkap riset tersebut.
Untuk melakukan stoploss alias menghindari kerugian yang lebih jauh, pemodal dapat melakukannya di area support Rp2.480-2.510.
Dengan demikian, rekomendasi belinya adalah buy on break out alias penembusan ke atas. Saham memiliki potensi penguatan sebsar 5,79 persen hingga 9,71 persen. Sedangkan potensi pelemahan alias downside sebesar 3,86 persen.
Penyanggahan: Pelajari dengan teliti sebelum membeli atau menjual saham. Pantau.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor.
- Penulis :
- Ahmad Munjin