
Pantau – Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga akhir pekan ini diprediksi melanjutkan penguatan setelah pekan lalu naik 2,3 persen. Sejumlah sentimen jadi penggeraknya, seperti musim laporan keuangan. Sebanyak 20 saham pun direkomendasikan sebagai perburuan cuan.
Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Mino mengatakan, terdapat dua sentimen yang bakal menggerakkan pasar saham pekan ini. Kedua sentimen dimaksud adalah sentimen domestik dan eksternal.
Dari domestik ia menyebutkan sentimen neraca perdagangan. “Investor akan menunggu data neraca perdangangan untuk bulan Juni 2023,” katanya di Jakarta, Senin (17/7/2023).
Menurut konsensus, data neraca perdagangan akan kembali surplus US$1,16 miliar. Angka ini lebih besar dari sebelumnya yang surplus US$0,44 miliar.
Sementara ekspor ditengarai bakal turun sebesar 17,80 persen yoy dibandingkan sebelumnya 0,96 persen secara tahunan (yoy) dan impor turun 4,20 persen yoy dibandingkan sebelumnya naik 14,36 persen (yoy).
Menariknya dari sisi domestik, tambah Mino, musim laporan keuangan emiten big cap yang akan dimulai pada akhir Juli 2023. “Ini menjadi sentimen positif yang layak untuk dicermati mulai minggu ini,” ungkap dia.
Dari sentimen eksternal, Mino menyoroti dimulainya musim laporan keuangan dan penjualan ritel di Amerika Serikat.
"Pada akhir pekan lalu dua emiten perbankan di Amerika yaitu JP Morgan dan Well Fargo mulai melaporkan kinerja keuangannya. Keduanya melaporkan kinerja yang lebih baik dari ekspektasi," ujarnya.
Lebih jauh ia menjelaskan, berdasarkan FacSet, emiten penghuni indeks S&P 500 akan mencatatkan penurunan kinerja sebesar 7 persen yoy di semester II-2023.
Terkait sentimen penjualaan ritel di Negeri Paman Sam, ia menguraikan bahwa pada Mei lalu penjualan ritel di Amerika naik sebesar 1,6 persen yoy atau lebih tinggi dari sebelumnya 1,2 persen yoy.
"Data penjualan ritel ini cukup penting untuk melihat seberapa sehat perekonomian Amerika di tengah kebijakan moneter ketat oleh Bank Sentral Amerika," ucapnya tandas.
Nah, ditopang sejumlah sentimen, teristimewa musim laporan keuangan emiten baik eksternal maupun domestik seperti saham-saham big cap mulai akhir Juli 2023, Indo Premier merekomendasikan 20 saham untuk trading pekan ini. Asal tahu saja, perdagangan pekan ini akan berlangsung dalam 4 hari perdagangan hingga 21 Juli 2023 karena libur Tahun Baru Islam 1445 H.
Di atas semua itu, dia menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Saham-saham tersebut adalah:
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan Support: 5.400, Resistance: 5.625
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan Support: 9.050, Resistance: 9.325
Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) dengan Support: 1.295, Resistance: 1.345
PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) dengan Support: 7.750, Resistance: 8.175
PT London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) dengan Support: 1.060, Resistance: 1.150
PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) dengan Support: 570, Resistance: 640
PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) dengan Support: 675, Resistance: 740
PT Ciputra Development Tbk (CTRA) dengan support: 1.045, Resistance: 1.175
PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) dengan Support: 1.070, Resistance: 1.195
PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) dengan support: 480, Resistance: 510
PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) dengan Support: 1.710, Resistance: 1.900
PT Siloam International Hospital Tbk (SILO) dengan Support: 1.750, Resistance: 2.010
PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) dengan Support: 1.410, Resistance: 1.645
PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dengan Support: 7.250, Resistance: 7.625
PT Indofood CBP Tbk (ICBP) dengan Support: 11.300, Resistance: 12.325
PT Tjiwi Kimia Paper Factory Tbk (TKIM) dengan Support: 6.350, Resistance: 7.000
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) dengan support: 10.000, Resistance: 10.675
PT PP Construction & Investment Tbk (PTPP) dengan support: 590 dan resistance: 660
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dengan Support: 1.960, Resistance: 2.040 dan
PT Blue Bird Tbk (BIRD) dengan Support: 2.120, Resistance: 2.300.
Pada pekan lalu, IHSG tertopang penguatan sektor kesehatan sebesar 6 persen, properti dan real estat 3,7 persen dan teknologi 4,3 persen. Sementara itu, satu-satunya sektor yang melemah yakni sektor infrastruktur sebesar 0,5 persen.
Menurut Mino, sentimen positif dari sektor kesehatan yakni pengesahan RUU Kesehatan menjadi UU yang diyakini bisa mengatasi kekurangan dan distribusi dokter dan dokter spesialis. “UU juga menyederhanakan perizinan dan diperbolehkannya dokter asing bekerja di Indonesia sehingga bisa mencegah orang Indonesia berobat ke luar negeri,” imbuhnya.
Penyanggahan: Pelajari dengan teliti sebelum membeli atau menjual saham. Pantau.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor.
Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Mino mengatakan, terdapat dua sentimen yang bakal menggerakkan pasar saham pekan ini. Kedua sentimen dimaksud adalah sentimen domestik dan eksternal.
Sentimen Domestik
Dari domestik ia menyebutkan sentimen neraca perdagangan. “Investor akan menunggu data neraca perdangangan untuk bulan Juni 2023,” katanya di Jakarta, Senin (17/7/2023).
Menurut konsensus, data neraca perdagangan akan kembali surplus US$1,16 miliar. Angka ini lebih besar dari sebelumnya yang surplus US$0,44 miliar.
Sementara ekspor ditengarai bakal turun sebesar 17,80 persen yoy dibandingkan sebelumnya 0,96 persen secara tahunan (yoy) dan impor turun 4,20 persen yoy dibandingkan sebelumnya naik 14,36 persen (yoy).
Menariknya dari sisi domestik, tambah Mino, musim laporan keuangan emiten big cap yang akan dimulai pada akhir Juli 2023. “Ini menjadi sentimen positif yang layak untuk dicermati mulai minggu ini,” ungkap dia.
Sentimen Eksternal
Dari sentimen eksternal, Mino menyoroti dimulainya musim laporan keuangan dan penjualan ritel di Amerika Serikat.
"Pada akhir pekan lalu dua emiten perbankan di Amerika yaitu JP Morgan dan Well Fargo mulai melaporkan kinerja keuangannya. Keduanya melaporkan kinerja yang lebih baik dari ekspektasi," ujarnya.
Lebih jauh ia menjelaskan, berdasarkan FacSet, emiten penghuni indeks S&P 500 akan mencatatkan penurunan kinerja sebesar 7 persen yoy di semester II-2023.
Terkait sentimen penjualaan ritel di Negeri Paman Sam, ia menguraikan bahwa pada Mei lalu penjualan ritel di Amerika naik sebesar 1,6 persen yoy atau lebih tinggi dari sebelumnya 1,2 persen yoy.
"Data penjualan ritel ini cukup penting untuk melihat seberapa sehat perekonomian Amerika di tengah kebijakan moneter ketat oleh Bank Sentral Amerika," ucapnya tandas.
Nah, ditopang sejumlah sentimen, teristimewa musim laporan keuangan emiten baik eksternal maupun domestik seperti saham-saham big cap mulai akhir Juli 2023, Indo Premier merekomendasikan 20 saham untuk trading pekan ini. Asal tahu saja, perdagangan pekan ini akan berlangsung dalam 4 hari perdagangan hingga 21 Juli 2023 karena libur Tahun Baru Islam 1445 H.
Saham-Saham Pilihan Pekan Ini
Di atas semua itu, dia menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Saham-saham tersebut adalah:
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan Support: 5.400, Resistance: 5.625
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan Support: 9.050, Resistance: 9.325
Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) dengan Support: 1.295, Resistance: 1.345
PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) dengan Support: 7.750, Resistance: 8.175
PT London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) dengan Support: 1.060, Resistance: 1.150
PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) dengan Support: 570, Resistance: 640
PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) dengan Support: 675, Resistance: 740
PT Ciputra Development Tbk (CTRA) dengan support: 1.045, Resistance: 1.175
PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) dengan Support: 1.070, Resistance: 1.195
PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) dengan support: 480, Resistance: 510
PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) dengan Support: 1.710, Resistance: 1.900
PT Siloam International Hospital Tbk (SILO) dengan Support: 1.750, Resistance: 2.010
PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) dengan Support: 1.410, Resistance: 1.645
PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dengan Support: 7.250, Resistance: 7.625
PT Indofood CBP Tbk (ICBP) dengan Support: 11.300, Resistance: 12.325
PT Tjiwi Kimia Paper Factory Tbk (TKIM) dengan Support: 6.350, Resistance: 7.000
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) dengan support: 10.000, Resistance: 10.675
PT PP Construction & Investment Tbk (PTPP) dengan support: 590 dan resistance: 660
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dengan Support: 1.960, Resistance: 2.040 dan
PT Blue Bird Tbk (BIRD) dengan Support: 2.120, Resistance: 2.300.
Pengesahan RUU Kesehatan Dongkrak IHSG Pekan Lalu
Pada pekan lalu, IHSG tertopang penguatan sektor kesehatan sebesar 6 persen, properti dan real estat 3,7 persen dan teknologi 4,3 persen. Sementara itu, satu-satunya sektor yang melemah yakni sektor infrastruktur sebesar 0,5 persen.
Menurut Mino, sentimen positif dari sektor kesehatan yakni pengesahan RUU Kesehatan menjadi UU yang diyakini bisa mengatasi kekurangan dan distribusi dokter dan dokter spesialis. “UU juga menyederhanakan perizinan dan diperbolehkannya dokter asing bekerja di Indonesia sehingga bisa mencegah orang Indonesia berobat ke luar negeri,” imbuhnya.
Penyanggahan: Pelajari dengan teliti sebelum membeli atau menjual saham. Pantau.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor.
- Penulis :
- Ahmad Munjin