Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Rupiah Berharap Bantuan Napas dari Ekspektasi Pertumbuhan Ekonomi

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

Rupiah Berharap Bantuan Napas dari Ekspektasi Pertumbuhan Ekonomi
Foto: Petugas bank menghitung uang pecahan rupiah. (Antara/Reno Esnir)

Pantau - Penguatan rupiah diharapkan terjadi lantaran bantuan napas dari ekspektasi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat. Ini memberikan ruang bagi mata uang garuda untuk menguat ke depan.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan 5,2 persen tahun 2023," ujar Analis Bank Woori Saudara BWS Rully Nova seperti dikutip Antara di Jakarta, Kamis (2/11/2023).

Pada kuartal II 2023, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Besaran produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga berlaku tercatat sebesar Rp5.226,7 triliun, sedangkan PDB atas dasar harga konstan mencapai Rp3.075,7 triliun.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan ekonomi Indonesia bertumbuh mencapai kisaran 4,7-5,5 persen yoy pada akhir tahun 2023, yang utamanya bersumber dari konsumsi domestik.

Adapun sentimen eksternal yang mempengaruhi penguatan rupiah adalah keputusan Federal Reserve (The Fed) menahan suku bunga acuan di level 5,25-5,50 persen.

"Nilai tukar rupiah hari ini diprediksi menguat terhadap dolar AS (Amerika Serikat) Rp15.880-Rp15.930 di kisaran sempit, dipengaruhi oleh faktor eksternal keputusan The Fed menahan suku bunga, namun indeks dolar AS masih terus meningkat. Indeks dolar AS masih pada tren meningkat karena masih dianggap sebagai safe haven," ungkap Rully.

Keputusan The Fed menahan suku bunga diharapkan dapat menurunkan yield obligasi pemerintah AS dan index dolar AS, sehingga dana-dana yang sempat keluar negeri bisa masuk ke pasar keuangan Indonesia. Karena itu, nilai tukar rupiah tetap kuat kendati ada peningkatan index dolar AS.

Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis (2/11/2023) pagi menguat sebesar 0,39 persen atau 62 poin menjadi Rp15.874 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.936 per dolar AS.

Penulis :
Ahmad Munjin
Editor :
Muhammad Rodhi