Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Otorita IKN Klaim Asing Bermitra dengan Investor Domestik Bangun Kota Nusantara

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

Otorita IKN Klaim Asing Bermitra dengan Investor Domestik Bangun Kota Nusantara
Foto: Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono. (Pantau/Tangkap Layar)

Pantau – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengklaim sejumlah investor asing telah bermitra dengan investor domestik yang menjadi pelopor pembangunan di Kota Nusantara. Karena itu, ia membantah pemberitaan yang menyebutkan belum adanya investasi real dari investor asing.

“IKN adalah kota berstandar dunia untuk semua. Karena itu, pada perjalanannya investor asing akan diperlukan,” kata Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono dalam ‘Update Pembiayaan & Investasi di IKN’ yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin (20/11/2023).

Agung sendiri bersama rombongan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan sedang berada di New York, Amerika Serikat. “New York ini terletak di Pantai Timur AS. Kami melakukan penjajakan investasi kepada para investor mulai dari Pantai Timur hingga Barat AS,” papar dia.

Ia mengungkapkan rencana pertemuan dengan investor potensial di Harvard Club dan Konsulat Jenderal RI di New York. “Agenda ‘engagement’ dengan investor internasioanl terus berjalan,” tuturnya.

Menurut dia, hingga saat ini Nusantara telah menerima 305 Surat Pernyataan Minat alias Letter of Intent atau LoI dari seluruh dunia. Sebanyak 172 LoI berasal dari investor domestik, 27 Singapura, 25 Jepang, 19 Malaysia, 19 China, 9 Korea Selatan, 3 Finlandia, 2 Timur Tengah, yakni Arab Saudi dan Uni Emirat Arab serta 25 LoI dari negara-negara lainnya.

“Paling banyak investor domestik, 172 investor merah putih. Asing direm? Memang belum masuk? Kita lihat di tahapan ini, 133 LoI adalah investor asing. Asia, Singapura, Jepang, Timur Tengah dan lain-lain,” papar dia.

Sebelum memulai berinvestasi di Nusantara, sambung dia, terdapat beberapa proses yang perlu dilalui oleh investor. Sejumlah proses itu adalah penyerahan LoI, tinjauan dan penilaian sektor skala prioritas LoI, 1-on-1 meeting, penyerahan surat konfirmasi, surat tanggapan dari Otoritas IKN kepada investor, perjanjian kerahasiahan dan permohonan data NDA dan Data Request, studi kelayakan, dan terakhir kesepakatan.

“Pada tinjauan skala prioritas terhadap LoI ini direm sedikit, di tahap kedua ini. Yang jelas minat (investor asing) sangat tinggi,” papar dia.

Menurut dia, pada tahapan kedua ini, investor dalam negeri menjadi prioritas. “Apalagi, investor domestik lebih sat-set, mulai dari proses pertimbangan risk dan return hingga mencapai kesepakatan,” ungkap dia.

Meski investor domestik diprioritaskan, dia menegaskan, investasi asing tetap sudah terjadi di IKN berkat dukungan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kepala negara memimpin langsung penjajakan pasar yang difasilitasi oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. 

“Kadin yang berperan aktif sekali. Lahirlah para investor pelopor di IKN, para investor Indonesia itu sangat wajar. Jadi, kalau dikatakan investor asing belum masuk, itu sebagai individu. Mereka sudah masuk sebagai mitra (investor) nasional,” imbuhnya.

Ia pun menuturkan sejumlah kolaborasi investor domestik dan internasional di IKN, seperti pembangunan Hotel Nusantara dan Swissotel (Accor Group Swiss), Training Center PSSI dan FIFA, RS Mayapada dan Apollo Hospital India, Nusantara Intercultural School dengan JIS, PLN untuk PLTS 50 MW dengan Sembcorp Singapura, serta Pakuwon dengan Marriott International AS.

Sebelumnya, secara terpisah Presiden Jokowi mengakui hingga saat ini belum ada realisasi investasi asing yang masuk ke IKN. Meski demikian, kepala negara menekankan sudah ada 300 LoI asing untuk ibu kota baru itu. 

"Sampai sekarang sudah lebih dari 300 LoI yang sudah ditandatangani, saya kira itu sudah segera akan tambah terus. Tapi memang sampai saat ini yang real (sungguhan) untuk memulai (investasi) memang belum," papar Jokowi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (20/11/2023).

Penulis :
Ahmad Munjin
Editor :
Ahmad Munjin