
Pantau – Penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Selasa (28/11/2023) diprediksi relatif terbatas dan rawan terkoreksi menguji kisaran 6.962-6.997. Inilah saham-saham pilihannya.
Analis senior MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, IHSG di awal pekan menguat 0,1 persen ke 7.013 dan masih didominasi dengan munculnya volume pembelian. Saat ini, diperkirakan dia, IHSG sudah berada di akhir wave v dari wave (i).
Penguatan IHSG pun, lanjut pria yang akrab disapa Didit ini, sudah relatif terbatas dan rawan terkoreksi untuk membentuk wave (ii) dari wave [iii].
“Diperkirakan, koreksi dari IHSG akan menguji rentang area terdekat di 6.962-6.997,” katanya dalam riset harian yang diterbitkan di Jakarta, Selasa (28/11/2023).
Secara teknikal, support IHSG berada di 6.968 dan 6.893. “Sedangkan resistance berada di 7.050 dan 7.090,” ujarnya.
Saham-Saham Pilihan
Di atas semua itu, dia menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Saham-saham tersebut adalah:
PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)
Saham ADRO menguat 0,4 persen ke 2.550 disertai dengan munculnya volume pembelian. “Namun, kami perkirakan posisi ADRO saat ini masih berada pada bagian dari wave [ii] dari wave C,” ujarnya.
Hal tersebut, lanjutnya, berarti ADRO masih rawan terkoreksi terlebih dahulu dan dapat dimanfaatkan untuk buy on weakness.
Buy on Weakness: 2.430-2.500
Target Harga: 2.620, 2.750
Stoploss: Di bawah 2.380
PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN)
Saham APLN menguat 3,1 persen ke 132 disertai dengan munculnya volume pembelian. Namun, penguatannya masih tertahan Upper Band.
Selama APLN masih mampu bergerak di atas 126 sebagai stoploss-nya, posisi sahamnya saat ini diperkirakan sedang berada di awal wave iii dari wave (i).
Buy on Weakness: 128-132
Target Harga: 143, 150
Stoploss: Di bawah 126
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)
Saham BMRI menguat 0,4 persen ke 5.900 disertai munculnya volume pembelian. Namun penguatan sahamnya masih tertahan oleh MA60.
Posisi saat ini diperkirakan sedang berada di awal wave (ii) dari wave [v] sehingga BMRI masih rawan terkoreksi dan dapat dimanfaatkan untuk buy on weakness.
Buy on Weakness: 5.750-5.850
Target Harga: 5.975, 6.250
Stoploss: Di bawah 5.625
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP)
Saham INTP terkoreksi 0,3 persen ke 9.400 disertai dengan munculnya volume penjualan. Selama INTP masih mampu berada di atas 9.200 sebagai stoploss-nya, posisi sahamnya saat ini sedang berada di awal wave [iii] dari wave C, sehingga INTP masih berpeluang berbalik menguat.
Speculative Buy: 9.225-9.250
Target Harga: 9.650, 10.125
Stoploss: Di bawah 9.200
Sanggahan: Pelajari dengan teliti sebelum membeli atau menjual saham. Pantau.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor.
- Penulis :
- Ahmad Munjin
- Editor :
- Ahmad Munjin