
Pantau – Salah satu entitas gurp Bakrie, PT Bumi Resources Tbk sangat optimistis perihal potensi besar dalam mengembangkan cadangan batu bara perseroan. Rasa pede itu terungkap saat emiten berkode saham BUMI ini melaporkan data sumber daya dan cadangan batu bara hingga kuartal III-2023.
"Karena baru sebagian tambang KPC yang dieksplorasi," kata Chief Economist & Vice President (VP) Investor Relations BUMI, Achmad Reza Widjaja dalam paparan publik tahun 2023 dipantau secara daring di Jakarta, Rabu (6/12/2023).
Reza menegaskan, sebagai perusahaan berbasis sumber daya alam yang menguasai 25 persen pasar batu bara dari seluruh produksi batu bara Indonesia, Dua anak usaha BUMI, yakni PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan Arutmin Indonesia masih memiliki potensi yang sangat besar untuk mengembangkan cadangannya.
Data sumber daya dan cadangan batu bara itu berasal dari 3 perusahaan yang aktif di Bumi Resources Tbk. Ketiganya adalah Arutmin, KPC, dan PT Pendopo Energi Batubara (PEB).
"Dengan total cadangan, sebesar 2,4 miliar metrik ton batu bara, dan sumber daya sebesar 6,8 miliar metrik ton batubara," kata Reza.
Dengan demikain, dia meneropng prospek bisnis BUMI dan para anak usahanya ke depan, terbilang cukup cerah. Hal itu didukung oleh sejumlah aspek, antara lain seperti lokasi yang ideal untuk pasar batu bara utama bagi kawasan Asia dan Eropa.
Asal tahu saja, hingga kuartal III-2023, BUMI meraih pendapatan sebesar 1,17 miliar dolar AS atau setara Rp18,34 triliun. Angka ini mengacu pada estimasi kurs Rp15.625 per dolar AS. Raihan pendapatan ini turun 15,78 persen year-on-year (YoY) dari periode tahun sebelumnya yakni 1,39 miliar dolar AS.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI Dileep Srivastava menjelaskan melemahnya pendapatan perusahaan disebabkan oleh harga batu bara yang turun tajam dibandingkan dengan patokan harga pada tahun lalu.
Di sisi lain, beban pokok pendapatan per September 2023 mencapai US$1,09 miliar atau menurun dari tahun sebelumnya 1,10 miliar dolar AS. Namun, laba bruto BUMI tergerus menjadi 78,92 juta dolar AS dari sebelumnya 294,27 juta dolar AS.
BUMI juga mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 58,26 juta dolar AS atau setara Rp910,31 miliar. Angka ini diperoleh setelah dikurangi berbagai beban lainnya. Laba bersih BUMI anjlok 83,78 persen dari sebelumnya 365,49 juta dolar AS per September 2022.
- Penulis :
- Ahmad Munjin
- Editor :
- Ahmad Munjin