
Pantau - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) melakukan program pemanfaatan air pascatambang dalam rangka mendukung penyediaan air baku bersih. Program itu direalisasikan melalui anak usahanya PT Kaltim Prima Coal (KPC).
Program tersebut dikenal dengan nama Water Treatment Plant alias Instalasi Pengolahan Air (IPA) Kudungga. Lokasinya berada di Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). IPA ini mampu mengolah air dengan kapasitas 100 liter per detik.
Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Tuah Benua Kutai Timur didaulat menjadi pihak pengelola teknis instalasi pengolahan air ini.
“Dari total kapasitas 8000 sambungan yang direncanakan, saat ini sudah terpasang 6000 sambungan air bersih untuk 2 kecamatan, yakni Sangatta Utara dan Sangatta Selatan,” kata Zima Mauliannur, Divisi Teknik dari Perumdam Tirta Tuah Benua dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (15/3/2024).
Menurut Zima, air bersih itu tidak hanya digunakan untuk perkantoran tapi juga untuk memenuhi kebutuhan air bersih rumah tangga.
Air bersih yang dihasilkan, telah dianalisis melalui uji kualitas air baku untuk air minum yang dilakukan pihak independen bersertifikat dari Komite Akreditasi Nasional (KAN). Hasil uji kualitas air baku untuk air bersih sangat baik dan bebas dari kandungan logam berat berbahaya dan memenuhi standar Kesehatan.
“Air baku dengan kualitas yang baik ini telah membantu secara signifikan biaya operasional dari sisi penghematan penggunaan bahan kimia,” tutur Zima.
IPA Kudungga merupakan proyek kolaborasi KPC dan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur dengan dana APBD sebesar Rp45 miliar. Pembangunan fisik IPA dilakukan Pemkab melalui Dinas Pekerjaan Umum, pengoperasian oleh Perumdam (Perusahaan Daerah Air Minum).
Sedangkan bahan baku air disediakan oleh KPC dari areal hutan di sekitar lahan penambangan yang berlokasi di Pit Jupiter berkapasitas 15 juta meter kubik.
Dukungan air baku dari area tambang KPC tersebut telah menambah pelayanan hingga mencapai 80 persen dari kebutuhan air bersih di Kabupaten Kutai Timur.
“Warga yang tinggal di Sangatta Utara dan Selatan mencapai 120 ribu orang, sehingga kalau bicara program, kita bicara tentang memberikan manfaat bagi banyak orang. Misalnya, bagaimana KPC yang sudah puluhan tahun mengelola resapan air di lahan bekas tambang menjadi pasokan bahan baku air bersih untuk warga,” jelas Wawan Setiawan, GM External Affairs and Sustainable Development (ESD), KPC.
Wawan mengatakan, pengelolaan air dan lingkungan yang baik bisa memberikan manfaat bagi masyarakat. “Warga mendapatkan akses air bersih, dan ekonomi bisa tumbuh dengan ketersediaan air bersih ini,” ujarnya.
Di atas semua itu, kehadiran KPC di Sangatta, Kutai Timur, Kaltim, membawa banyak perubahan dari segi ekonomi, sosial dan lingkungan. Sangatta dianggap sebagai tambang batu bara terbuka terbesar di dunia, memiliki total luas area konsesi pertambangan mencapai 61.543 hektar dengan kapasitas produksi mencapai lebih dari 60 juta ton per tahun.
Pengelolaan dampak lingkungan sejak tahap awal operasional sampai pada tahap reklamasi area pascatambang memberi kontribusi terhadap terciptanya keberlanjutan perusahaan. Dalam proses menambang, terjadi hubungan timbal balik antara kegiatan operasional KPC dengan kelestarian lingkungan.
Aspek limbah, air, emisi, dan keanekaragaman hayati dikelola dengan baik untuk menghindari risiko dampak material dan finansial. Pengelolaan air yang buruk dapat mengakibatkan pengurangan dan penghentian kegiatan operasi. Dampak lebih lanjut, bahkan, dapat merugikan manusia dan lingkungan sekitar.
Presiden Direktur BUMI, Adika Nuraga Bakrie mengatakan, melalui program dukungan air bersih bagi masyarakat, PT Bumi Resources Tbk, sebagai induk usaha KPC dan pemerintah Kabupaten Kutai Timur turut mendorong tercapainya Sustainable Development Goals No. 6 mengenai clean water and sanitation.
“Itu dibuktikan dengan terpenuhinya air bersih dan sanitasi layak secara kemitraan di wilayah kota Sangatta,” papar pria yang akrab disapa Aga Bakrie ini.
Lebih lanjut, Aga berharap fasilitas ini akan dipandang sebagai model yang dapat menjadi contoh bagi perusahaan lain dalam memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat.
- Penulis :
- Ahmad Munjin
- Editor :
- Ahmad Munjin