Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Harga Batu Bara Turun 27 Persen Gerus Pendapatan BUMI di Kuartal I-2024

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

Harga Batu Bara Turun 27 Persen Gerus Pendapatan BUMI di Kuartal I-2024
Foto: Ilustrasi batu bara. (iStockphoto.com)

Pantau – Salah satu entitas Grup Bakrie, PT Bumi Resources (BUMI) melaporkan pendapatan bersih yang turun sebesar 12,5 persen menjadi 67,6 juta dolar AS pada kuartal I-2024. 

Penurunan terjadi di tengah kenaikan batu bara yang ditambang sebesar 21 persen dan volume penjualan yang melonjak 19 persen.

Director & Corporate Secretary PT Bumi Resources Tbk Dileep Srivastava mengungkapkan penyebab penurunan tersebut. Salah satunya, faktor harga batu bara yang bertengger di 75,8 dolar AS per metrik ton atau turun 27 persen. 

“Sekitar 35 persen dari pendapatan dibayarkan untuk royalti, pajak, dan subsidi yang secara signifikan memengaruhi likuiditas dan marjin,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (26/4/2024).

Penurunan realisasi harga jual rata-rata batubara itu, sambung Dileep, dibandingkan dengan 103,7 per metrik ton di periode kuartal I-2023 dan pendapatan turun 12,3 persen. “Strip ratio turun 14 persen yang mencerminkan efisiensi,” ujarnya.

Menurut Dileep, emiten pertambangan batu bara ini, merupakan penyuplai batubara terbesar untuk kebutuhan domestik seperti listrik, semen, dan pupuk dengan harga yang telah ditentukan oleh pemerintah, sehingga turut menurunkan pendapatan dan margin perseroan. “(Begitu juga dengan) tingginya harga bahan bakar,” papar dia.

Beban usaha turun 6,1 persen menjadi 48,1 juta dolar AS pada periode kuartal I-2024 dibandingkan 51,2 juta dolar AS pada periode kuartal I-2023.

“Proyek hilirisasi batubara dan proyek nonbatubara lainnya terus berlanjut dan akan diumumkan setelah difinalisasi,” ungkap Dileep.

Kinerja keuangan tersebut dilaporkan tidak diaudit dengan catatan telah dimuat pada IDX pada Selasa (23/4/2024).

BUMI menyampaikan Kinerja Keuangan berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 111 tentang Joint Venture Accounting yang mengonsolidasikan Arutmin, namun Kaltim Prima Coal (KPC) sebagai anak usaha tidak dikonsolidasikan.    

Penjualan batu bara BUMI mencapai 18,4 metrik ton. Angka ini naik 19 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya 15,4 metrik ton.

Batu bara yang ditambang juga mengalami kenaikan, sebesar 21 persen menjadi 19,5 metrik ton dibandingkan 16,1 metrik ton pada periode kuartal I-2023.

Pada kuartal I-2024, kegiatan overburden removal mencapai 178 mbcm, naik 4 persen dibandingkan 172 mbcm pada periode sama tahun sebelumnya. Sementara closing Inventory naik 5 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Secara rinci, BUMI melaporkan penurunan pendapatan sebesar 12,5 persen menjadi 1,435 juta dolar AS dibandingkan 1.640 juta dolar AS. Pada saat yang sama, beban pokok pendapatan juga turun sebesar 8,9 persen menjadi 1.319 juta dolar AS dari periode sama tahun sebelumnya 1.448 juta dolar AS.

Laba bruto juga turun 39,7 persen menjadi 115,5 juta dolar AS dibandingkan sebelumnya 191,6 juta dolar AS. Sisi positifnya, beban usaha juga mengalami penurunan 6,1 persen menjadi 48,1 juta dolar AS dari sebelumnya 51,2 juta dolar AS.

Laba usaha juga turun 52 persen menjadi 67,4 juta dibandingkan sebelumnya 140,4 juta. BUMI pun mencatatkan persentase margin laba terhadap pendapatan sebesar 4,7 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya 8,6 persen.

BUMI juga mencatatkan penurunan laba dan bagi hasil sebesar 49,7 persen menjadi 69,7 juta dibandingkan 138,5 juta periode sama tahun sebelumnya.

Laba neto juga turun 1,2 persen di level 92,9 juta dolar AS dibandingkan laba 94 dolar AS di periode sebelumnya. Angka ini turun sebesar 1,1 juta dolar AS.

Sementara laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mengalami kenaikan sebesar 12,3 persen menjadi 67,6 juta dolar AS dibandingkan 60,2 juta juta periode sama tahun sebelumnya. Angka ini mengalami kenaikan tajam sebesar 7,4 juta dolar AS.

Dileep juga menyinggung soal Keterbukaan Informasi mengenai rencana perusahaan untuk melakukan kuasi reorganisasi. Tujuannya untuk mengimbangi seluruh laba ditahan negatif dengan premi saham yang tercatat. 

Rencana itu telah disampaikan pada tanggal 23 April kepada regulator dan dimuat di media ekonomi nasional. Saat ini emiten masih menunggu persetujuan OJK.

Mengutip Stockbit, kuasi reorganisasi adalah prosedur akuntansi untuk merestrukturisasi ekuitas dengan cara mengeliminasi saldo laba negatif. Dengan langkah ini, BUMI berencana mengeliminasi defisit saldo labanya yang mencapai 2,35 miliar dolar AS per 2023. 

Penulis :
Ahmad Munjin
Editor :
Ahmad Munjin