
Pantau - PT PLN (Persero) dan PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk memaksimalkan pemanfaatan lahan milik PLN dalam pembangunan infrastruktur gas. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya mempercepat transisi menuju energi bersih di Indonesia.
Kerja sama ini mencakup pembangunan onshore regasification unit (ORU) dan jaringan pipa gas yang akan mendukung pembangkit listrik tenaga gas di wilayah Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, dan Papua.
EVP General Affairs PLN, Arsyadhany Akmala Putri, menyebutkan bahwa kerja sama ini merupakan langkah strategis dalam memanfaatkan aset-aset yang dimiliki oleh PLN dan PLN EPI.
Baca juga: Sistem Digitalisasi Pembangkit PLN IP Dilirik Perusahaan Thailand
Ia menekankan pentingnya optimalisasi aset melalui inovasi bisnis yang lebih dinamis, seperti penerapan konsep kerja sama berbasis revenue sharing dan pemanfaatan lahan untuk penanaman tanaman energi yang mendukung Environmental, Social, and Governance (ESG).
"Dengan jumlah aset yang sangat besar, termasuk lebih dari 100.000 bidang tanah yang tersebar di seluruh Indonesia, kami siap mendukung penuh rencana pembangunan infrastruktur gasifikasi ini," ujar Arsyadhany dalam keterangan pers di Jakarta, Minggu (6/10/2024).
Sebagai pihak yang bertanggung jawab atas pengelolaan aset properti PLN, Arsyadhany menegaskan bahwa PLN terus mendorong agar aset-aset yang ada dimanfaatkan secara maksimal, baik untuk operasional kelistrikan maupun non-operasional. Menurutnya, langkah ini akan memberikan nilai tambah bagi PLN sekaligus mendukung upaya transisi energi bersih.
Direktur BBM dan Gas PLN EPI, Rakhmad Dewanto, juga menjelaskan bahwa proyek gasifikasi ini merupakan langkah besar yang mendukung ketahanan energi nasional. Kerja sama tersebut memanfaatkan lahan yang sudah ada untuk membangun infrastruktur gasifikasi di 22 lokasi strategis di Indonesia, dengan tujuan menggantikan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) dengan gas alam cair (LNG).
"Dengan kerja sama ini, kita mampu memanfaatkan lahan yang sudah ada untuk pembangunan infrastruktur gasifikasi di 22 titik strategis, dengan target utama menggantikan penggunaan BBM dengan gas alam cair (LNG). Langkah ini tidak hanya akan menghemat biaya operasional PLN, tetapi juga memberikan dampak signifikan dalam transisi energi bersih di Indonesia," ujar Rakhmad.
Rakhmad menambahkan bahwa sinergi ini juga akan mendukung pengembangan industri lokal, terutama di wilayah Sulawesi yang menjadi pusat kegiatan smelter di Indonesia.
"Gasifikasi ini tidak hanya untuk pembangkit listrik, tetapi juga mendukung sektor industri seperti smelter yang sangat membutuhkan energi bersih dan efisien. Kami optimis bahwa kolaborasi ini akan menjadi model bisnis yang berhasil di masa depan," tambahnya.
- Penulis :
- Muhammad Rodhi