HOME  ⁄  Ekonomi

RI Pesan Peralatan Pertanian dari China Ber-TKDN 40 Persen demi Swasembada Pangan

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

RI Pesan Peralatan Pertanian dari China Ber-TKDN 40 Persen demi Swasembada Pangan
Foto: Dirut PT Sahabat Karya Maju Martin Tuwaidan (kiri), Dirut PT Nusantara Halid Andi Nursyam Halid (tengah), Managing Director Overseas Marketing Company Weichai Lovol Intelligent Agriculture Technology Co. Ltd, Sun Deming (kanan) dalam penandatanganan MoU, Senin (2/12/2024). (ANTARA/PT Nusantara Halid)

Pantau – Demi mewujudkan swasembada pangan, Indonesia memesan peralatan pertanian untuk mengimplementasikan mekanisme pengolahan lahan sehingga dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi padi per hektar.

Itu dilakukan oleh PT Nusantara Halid dan PT Sahabat Karya Maju yang telah menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan pabrik peralatan pertanian terbesar di China, Weichai Lovol Intelligent Agriculture Technology Co. Ltd.

Perusahaan tersebut berjanji mendukung perusahaan kami dalam pengadaan peralatan pertanian yang dibutuhkan pemerintah Indonesia, untuk mewujudkan swasembada pangan.

Direktur Utama PT Nusantara Halid Andi Nursyam Halid mengungkapkan hal itu dalam keterangan di Jakarta, Rabu (4/12/2024).

Baca juga: Mendes Yandri Dampingi Presiden Prabowo, Serukan Swasembada Pangan untuk Makmurkan Rakyat

Dia menyampaikan, penandatanganan kerja sama dengan pabrik Weichai Lovol Intelligent Agriculture Technology Co. Ltd telah dilakukan di Kota Weifang, Provinsi Shandong, China pada Senin (2/12/2024).

Dalam MoU tersebut disepakati adanya kerja sama alih teknologi mekanisasi pertanian. Kerja sama itu menindak lanjuti dukungan terhadap program utama pemerintahan Prabowo Subianto yaitu swasembada pangan.

Menurut Andi, Indonesia membutuhkan berbagai peralatan untuk mengimplementasikan mekanisme pengolahan lahan demi meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi padi per hektar.

"Tingkat komponen dalam negeri (TKDN) minimal 40 persen akan diterapkan sesuai aturan pemerintah," imbuh Andi.

Baca juga: Cetak Ratusan Ribu Hektare Sawah-Oplah, Jurus Mentan Amran Gapai Swasembada

Sementara itu, Direktur Utama PT Sahabat Karya Maju Martin Tuwaidan mengatakan, untuk pengolahan tanah pertanian memerlukan traktor. Sedangkan ketika penanaman menggunakan trans planter, lalu pemupukan dan pengobatan menggunakan drone serta mesin lainnya.

"Sedangkan saat panen, perlu combine harvester, bahkan pasca panen menggunakan mobile drying yang semuanya diproduksi oleh Weichai Lovol Intelligent Agriculture Technology Co. Ltd," ujar Martin.

Meski begitu, tak disebutkan berapa jumlah peralatan mesin pertanian yang akan di pesan di negara tersebut.

Usai penandatanganan MoU, Dirut PT. Nusantara Halid dan Dirut PT Sahabat Karya Maju bersama rombongan mengunjungi pabrik baru Weichai Lovol Intelligent Agriculture Technology Co. Ltd. yang masih dalam tahap pembangunan.

Baca juga: Presiden Prabowo Percepat Target Swasembada Pangan Jadi 2027

Managing Director Overseas Marketing Company Weichai Lovol Intelligent Agriculture Technology Co. Ltd, Sun Deming mengatakan, pabrik seluas 40 hektare di kota Weifang ini akan beroperasi secara full otomatis dengan menggunakan robot.

Sun menyebutkan, kapasitas produksi mencapai 100.000 alat pertanian besar per tahun, dengan kapasitas mesin di atas 150 HP (horse power).

Sun menambahkan, perusahaannya berkomitmen untuk membangun peralatan pertanian di Indonesia selama penjualan mesin-mesin pertaniannya minimal 10.000 unit per tahun.

"Saat ini penetapan mengenai lokasi pabrik, kebutuhan tenaga kerja, dan mekanisme penjualan produk masih dalam tahap pengkajian," imbuh Sun. 

Baca juga: Mentan Amran Tancap Gas untuk Program Oplah, Minta Semangat Merah Putih Terus Dikobarkan

Penulis :
Ahmad Munjin