
Pantau.com - Pemerintah RI mendorong perundingan perjanjian perdagangan istimewa (Preferential Trade Agreement/PTA) antara Indonesia dan Bangladesh untuk meningkatkan kerja sama perdagangan antarkedua negara.
"Untuk memfasilitasi perdagangan bilateral, kita berharap untuk segera dimulai putaran pertama negosiasi untuk Perjanjian Perdagangan Istimewa Indonesia-Bangladesh," kata Duta Besar RI untuk Bangladesh Rina P. Soemarno di Dhaka, Bangladesh, Rabu (21/11/208).
Baca juga: Buruan Borong Produk Lokal di Festival Belanja Online, Cek Tanggalnya!
Perundingan Perjanjian Perdagangan Istimewa (PTA) Indonesia-Bangladesh itu disepakati selama kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo ke Bangladesh pada awal tahun 2018.
"Kita juga berharap ada kesimpulan yang cepat dari perundingan ini, sehingga PTA akan ada untuk memfasilitasi peningkatan perdagangan antarkedua negara, yang akan berjalan dengan tarif istimewa (preferential tariff)," ujar Dubes Rina.
Menurut dia, perundingan pertama untuk Perjanjian Perdagangan Istimewa (PTA) antara Indonesia dan Bangladesh itu akan dimulai pada Desember 2018.
Dia mengatakan bahwa PTA antarkedua negara sangat penting bagi Indonesia karena Bangladesh merupakan pasar yang prospektif untuk Indonesia, di mana Indonesia berupaya meningkatkan pangsa pasarnya. Indonesia sekarang merupakan sumber impor terbesar kelima bagi Bangladesh.
Baca juga: Ekonomi Indonesia di Mata Calon Presiden RI
Volume perdagangan Indonesia-Bangladesh surplus diatas 80 persen bagi Indonesia. Indonesia menduduki urutan ke-5 dari 15 negara mitra dagang utama Bangladesh.
Komoditas ekspor utama Indonesia ke Bangladesh adalah minyak sawit, tekstil, produk tekstil, karet, wood pulp, kacang-kacangan, kertas, benang kapas, serat sintetis, produk kimia, besi batangan, tembaga, bahan tambang (clinker, biji timah, batubara dan pelumas), rempah-rempah, kerajinan tangan, serta produk kereta PT. INKA.
Sementara itu, komoditas impor utama Indonesia dari Bangladesh adalah kantong dan karung (jute/goni dan produk goni), tas kemasan, baja lembaran, dan pakaian.
- Penulis :
- Nani Suherni