
Pantau - Presiden Prabowo Subianto menyepakati sejumlah komitmen kerja sama dengan 20 pengusaha Jepang dalam proyek energi strategis, reforestasi, hingga tanaman pangan. Para pengusaha yang tergabung dalam The Jakarta Japan Club (JJC) itu berkomitmen menambah nilai investasi mereka di Indonesia sekitar Rp332,5 triliun.
Jadi, ini terkait komitmen investasi Jepang dari delegasi Japan-Indonesia Association. Tadi kan ada 20, jadi lengkap semua bersama Jakarta Japan Club dan tadi silaturahmi dengan makan siang bersama.
Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai mendampingi Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan pengusaha Jepang di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (6/12/2024).
Pertemuan ini turut dihadiri oleh sejumlah menteri Indonesia, termasuk Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, serta Menteri BUMN Erick Thohir.
Baca juga: Bernilai Rp332,5 Triliun, Presiden Minta 2 Anak Buahnya Kawal Proyek Blok Masela
Delegasi Jepang yang hadir mencakup pemimpin perusahaan besar seperti Sumitomo Forestry, Toyota Tsusho Corporation, Mitsubishi Corporation, hingga perwakilan lembaga seperti JICA dan Kedutaan Besar Jepang di Indonesia.
Investasi di Blok Masela
Airlangga mengatakan, Jepang sebagai salah satu investor besar di Indonesia berkomitmen menambah nilai investasi mereka pada ragam proyek investasi, salah satunya kelanjutan Lapangan Gas Abadi, Blok Masela, di Laut Arafuru, selatan perairan Pulau Yamdena, tepatnya di antara Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan Kabupaten Maluku Barat Daya.
Seperti diketahui, Presiden Prabowo Subianto memerintahkan kementerian/lembaga terkait untuk mengawal kelanjutan proyek gas Blok Masela agar kendala-kendala yang dihadapi segera diselesaikan bersama investor terkait.
Menurut Airlangga, JJC berkomitmen menambah nilai investasi mereka senilai 21 miliar dolar AS atau sekitar Rp332,5 triliun. Ini sesuai rencana pengembangan blok Masela yang bergulir sejak 2000.
Baca juga: Janji Menteri ESDM Bahlil: Anak Maluku Akan Dilibatkan secara Maksimal di Proyek Blok Masela
Pihak pengusaha Jepang menyampaikan harapan agar proyek tersebut dapat mulai berjalan tahun depan dan diharapkan selesai beberapa tahun ke depan.
Pengembangan Pelabuhan Patimban
Selain Blok Masela, kata Airlangga, Jepang juga berkomitmen untuk terlibat dalam pengembangan Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang, Jawa Barat, yang sedang diproyeksikan menjadi penyeimbang arus logistik antara wilayah Barat, Tengah, dan Timur Indonesia.
"Kemudian juga ada kerja sama mereka di petrochemical yang tentu membutuhkan fit stock gas dan sebagainya," ujarnya.
Kerja sama juga diperluas ke sektor pengelolaan lahan dan kehutanan.
Baca juga: Gandeng Petronas, Pertamina Teken Pencaplokan Shell di Blok Masela
Reforestasi di Kalteng dan Kalbar
Airlangga menjelaskan bahwa perusahaan Jepang, Sumitomo, telah bekerja sama dengan Indonesia dalam proyek reforestasi di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat, mencakup area seluas 130 ribu hektare.
Proyek ini berfokus pada penanaman kembali tanaman keras untuk kebutuhan kayu (timber) guna memperbaiki ekosistem. Keberhasilan proyek ini diharapkan menjadi langkah awal untuk pengembangan tanaman pangan di masa depan.
Duet Haji Isam dan Sumitomo
Di bidang pengelolaan lahan pertanian, Airlangga juga menyinggung kolaborasi dengan pengusaha lokal, Haji Isam, yang bersama Sumitomo mengembangkan food estate di Kalimantan Tengah.
"Haji Isam kan salah satu yang mengembangkan food estate dan salah satu juga yang mengembangkan food estate dari Jepang Sumitomo," katanya.
Baca juga: Disebut Masuk Kabinet gegara Haji Isam, Mentan Amran: Kami Profesional
- Penulis :
- Ahmad Munjin