
Pantau – Analis percaya diri, faktor window dressing bakal membuat saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) bergairah. Harganya ditargetkan mencapai Rp86 atau ada potential gain 8,86 persen dari harga saat ini Rp79 per unit saham.
Pada sesi pertama perdagangan Senin (9/12/2024), saham GOTO bertengger di zona hijau Rp2 (2,6 persen) di Rp79 per unit saham. Jumlah lot yang ditransaksikan mencapai 61,4 juta dengan nilai Rp483 miliar. Harga rata-rata di sesi tersebut berada di Rp79.
“Emiten ini berpeluang menjadi saham yang mengalami kenaikan pada periode window dressing,” kata Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Dimas Krisna Ramadhani dalam riset mingguan yang diterbitkan di Jakarta, Senin (9/12/2024).
Saat harga saham GOTO bertengger di Rp77, ia menyarankan para pemodal untuk masuk di harga 74 dengan target jual di Rp86. “(Untuk) stoploss (bisa dilakukan) di Rp68,” ungkap dia.
Baca juga: Longsor 20 Persen, Saham GOTO Sandera Laju IHSG Pekan Lalu
Dimas menegaskan, rasio risiko saham ini dibandingkan reward-nya lebih kecil di mana risk to reward ratio di angka 1:2.
“GOTO menjadi saham yang mengalami akumulasi dari investor asing dalam 1 bulan terakhir,” tuturnya.
Lebih jauh ia menjelaskan, sentimen dimulainya momentum window dressing sudah terlihat pada posisi teknikal IHSG yang berhasil ditutup di atas Moving Average (MA) 20 hari pada Rabu (4/12/2024).
“Ini merupakan indikasi pembalikan trend yang terjadi di IHSG,” ujarnya.
Baca juga: Pabrik Motor Listrik Electrum Jadi Angin Segar untuk Saham GOTO
Terakhir kali, lanjut dia, IHSG ditutup di atas MA20-nya terjadi pada 25 Oktober silam dan sejak saat itu pergerakan IHSG terus tertekan hingga ke level 7.041 dan menjadi level terendahnya sejak Juli lalu.
"Jika kita lihat dari data foreign flow juga, akhirnya investor asing mencatatkan pembelian bersih di pasar regular pada 3-4 Desember kemarin,” papar Dimas.
Menurutnya, aliran dana asing yang masuk ke IHSG terakhir terjadi pada awal November, yang artinya selama November investor asing konsisten melakukan distribusi di saham-saham di IHSG. Saat ini, mereka sudah kembali melakukan pembelian.
"Namun jika melihat nominal inflow yang dilakukan investor asing pada 3-4 Desember kemarin yang terbilang masih sedikit, maka kita perlu melihat konsistensi dan agresivitas investor asing masuk kembali ke IHSG di tengah momentum window dressing tahun ini," imbuh Dimas.
Baca juga: Saham GOTO Jadi Korban Debut Penerapan Auto Reject Bawah 15 Persen
Asal tahu saja, window dressing adalah strategi yang dilakukan oleh perusahaan atau manajer investasi untuk mempercantik laporan keuangan atau portofolio bisnis agar terlihat lebih menguntungkan dan menarik bagi investor. Fenomena ini biasanya terjadi menjelang pergantian tahun, seperti pada akhir tahun atau awal tahun.
Sanggahan: Pelajari dengan teliti sebelum membeli atau menjual saham. Pantau.com dan analis yang merekomendasikan tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor.
- Penulis :
- Ahmad Munjin
- Editor :
- Ahmad Munjin