
Pantau - Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menjadi korban perdana keganasan dari debut penerapan auto reject bawah alias ARB 15 persen oleh Busa Efek Indonesia (BEI) mulai Senin (5/6/2023). Itu terjadi setelah saham GoTo longsor 22 poin atau 14,97 persen menjadi Rp125 per unit saham.
Pelaku pasar mentransaksikan saham GoTo sebanyak 29 juta lot senilai Rp365,73 miliar. Best of price bertengger di Rp125 per unit, dan best of lot sebanyak 42 juta lot. Efeknya, capital market GoTo terjun menjadi Rp148,05 triliun.
Pelaku pasar menghukum saham GoTo dengan melakukan aksi ambil untung alias profit taking. Itu terjadi setelah saham GoTo meroket di luar nalar hingga menyentuh auto rejection atas (ARA) 35 persen akhir pekan lalu.
Saat itu, investor asing memborong saham emiten e-commerce, dan jasa ride hailing itu seusai masuk indeks acuan investor asing MSCI per akhir Mei 2023.
Saham GoTo pun menjelma menjadi salah satu korban hari pertama penerapan ARB 15 persen per Senin (5/6/2023). Selain GOTO, Jaya Swarasa Agung (TAYS) juga ambles ARB setelah terkapar 14,29 persen.
Penerapan ARB 15 persen menjadi bagian dari normalisasi kebijakan relaksasi pandemi merujuk Surat Keputusan Direksi Bursa Efek Indonesia (BEI) Nomor Kep-00055/BEI/03-2023 yang telah dikeluarkan pada 30 Maret 2023.
Kebijakan itu merupakan bagian penyesuaian batasan persentase Auto Rejection Simetris tahap I. Sementara tahap II akan berlaku efektif pada 4 September 2023 mendatang.
Nantinya, untuk fraksi harga Rp50-200 batasan ARA-nya sebesar 35 persen. Sedang fraksi harga di atas Rp200-5.000 berlaku batasan atas 25 persen. Dan, fraksi harga di atas Rp5.000 berlaku batasan ARA 20 persen.
Kemudian, tahap II akan efektif pada 4 September 2023 dengan ketentuan saham pada harga Rp50-200 berlaku ARA 35 persen, dan ARB 35 persen. Kemudian, saham dengan harga Rp200-5.000 akan berlaku ARA 25 persen, dan ARB 25 persen. Dan, saham dengan harga lebih dari Rp5.000 berlaku ARA 20 persen, dan ARB 20 persen.
Saham GOTO berpotensi turun 15 persen sudah diprediksi pada perdagangan Senin (5/6/2023) karena transaksi ganjil perdagangan pada 31 Mei 2023.
“Jika pembeli GOTO pada tanggal 31 Mei 2023 tidak menjaga perdagangan saham GOTO, diperkirakan pada Senin bakal anjlok. ARB 15 persen,” kata Mantan Direktur Utama Bursa Efek Jakarta, Hasan Zein seraya telah mengingatkan.
Menurut dia, pelaku pasar saham ritel juga tentu ikut was-was yang ikut beli saham GOTO pada harga penutupan 31 Mei 2023.
Pelaku pasar mentransaksikan saham GoTo sebanyak 29 juta lot senilai Rp365,73 miliar. Best of price bertengger di Rp125 per unit, dan best of lot sebanyak 42 juta lot. Efeknya, capital market GoTo terjun menjadi Rp148,05 triliun.
Pelaku pasar menghukum saham GoTo dengan melakukan aksi ambil untung alias profit taking. Itu terjadi setelah saham GoTo meroket di luar nalar hingga menyentuh auto rejection atas (ARA) 35 persen akhir pekan lalu.
Saat itu, investor asing memborong saham emiten e-commerce, dan jasa ride hailing itu seusai masuk indeks acuan investor asing MSCI per akhir Mei 2023.
Saham GoTo pun menjelma menjadi salah satu korban hari pertama penerapan ARB 15 persen per Senin (5/6/2023). Selain GOTO, Jaya Swarasa Agung (TAYS) juga ambles ARB setelah terkapar 14,29 persen.
Penerapan ARB 15 persen menjadi bagian dari normalisasi kebijakan relaksasi pandemi merujuk Surat Keputusan Direksi Bursa Efek Indonesia (BEI) Nomor Kep-00055/BEI/03-2023 yang telah dikeluarkan pada 30 Maret 2023.
Kebijakan itu merupakan bagian penyesuaian batasan persentase Auto Rejection Simetris tahap I. Sementara tahap II akan berlaku efektif pada 4 September 2023 mendatang.
Nantinya, untuk fraksi harga Rp50-200 batasan ARA-nya sebesar 35 persen. Sedang fraksi harga di atas Rp200-5.000 berlaku batasan atas 25 persen. Dan, fraksi harga di atas Rp5.000 berlaku batasan ARA 20 persen.
Kemudian, tahap II akan efektif pada 4 September 2023 dengan ketentuan saham pada harga Rp50-200 berlaku ARA 35 persen, dan ARB 35 persen. Kemudian, saham dengan harga Rp200-5.000 akan berlaku ARA 25 persen, dan ARB 25 persen. Dan, saham dengan harga lebih dari Rp5.000 berlaku ARA 20 persen, dan ARB 20 persen.
Saham GOTO berpotensi turun 15 persen sudah diprediksi pada perdagangan Senin (5/6/2023) karena transaksi ganjil perdagangan pada 31 Mei 2023.
“Jika pembeli GOTO pada tanggal 31 Mei 2023 tidak menjaga perdagangan saham GOTO, diperkirakan pada Senin bakal anjlok. ARB 15 persen,” kata Mantan Direktur Utama Bursa Efek Jakarta, Hasan Zein seraya telah mengingatkan.
Menurut dia, pelaku pasar saham ritel juga tentu ikut was-was yang ikut beli saham GOTO pada harga penutupan 31 Mei 2023.
- Penulis :
- Ahmad Munjin