
Pantau - Anggota Komisi XI DPR RI, Ahmad Najib Qodratullah, menyoroti rendahnya literasi keuangan masyarakat sebagai salah satu penyebab utama maraknya penggunaan pinjaman online (pinjol).
Menurutnya, kemudahan akses melalui media digital sering kali tidak diimbangi dengan pemahaman keuangan yang memadai.
"Masalah pinjol ini dilatarbelakangi oleh tingkat literasi keuangan masyarakat yang masih rendah. Sementara akses ke lembaga keuangan, terutama pinjol, semakin meningkat," ujar Najib, dikutip Selasa (14/1/2025).
Najib meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat agar lebih bijak dalam mengakses layanan pinjol.
"OJK sebagai regulator dan pengawas harus konsisten meningkatkan literasi keuangan masyarakat. Dengan begitu, mereka dapat lebih memahami dan bijak saat menggunakan pinjol atau produk sejenis," katanya.
Baca Juga: Aher Nilai Pentingnya Regulasi dan Edukasi untuk Cegah Korban Pinjol Seperti Keluarga di Ciputat
Ia juga menyoroti pentingnya edukasi pengelolaan keuangan rumah tangga guna mengurangi ketergantungan masyarakat pada pinjol.
Najib menilai, meski literasi keuangan meningkat hingga 60 persen, kebijakan dalam mengelola pendapatan masih menjadi tantangan.
"Pendapatan sebulan sejuta, tetapi utangnya bisa lebih dari itu. Ini bukan hanya soal pengetahuan, tetapi juga kebijaksanaan dalam mengelola keuangan. Kampanye seperti ini harus terus digalakkan," tegas Najib.
Najib juga mendorong sektor perbankan menyediakan produk keuangan yang lebih mudah diakses masyarakat sebagai alternatif yang lebih aman.
"Saya berharap perbankan menyediakan produk-produk yang mudah diakses masyarakat, karena itu jauh lebih menjamin," pungkasnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas