Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

OJK Sulsel Dorong Peningkatan Literasi Keuangan Digital di Kalangan Generasi Muda

Oleh Ahmad Ryansyah
SHARE   :

OJK Sulsel Dorong Peningkatan Literasi Keuangan Digital di Kalangan Generasi Muda
Foto: Suasana kegiatan literasi keuangan digital melalui kegiatan Digital Financial Literacy (DFL) menyasar mahasiswa di Makassar. ANTARA/ Suriani Mappong

Pantau - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Selatan terus menguatkan komitmennya dalam meningkatkan literasi keuangan digital di tengah pesatnya perkembangan teknologi finansial. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah melalui program Digital Financial Literacy (DFL), yang menyasar kalangan mahasiswa dan generasi muda di Makassar.

Kepala Perwakilan OJK Sulselbar, Darwisman, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat, terutama mahasiswa, terhadap inovasi teknologi sektor keuangan (ITSK) serta peranannya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan.

“Teknologi digital terus berkembang pesat dan memberikan kemudahan akses terhadap produk serta layanan keuangan. Inovasi seperti blockchain dan aset kripto membuka peluang besar bagi generasi muda untuk turut berkontribusi dalam pengembangan sektor keuangan,” ujar Darwisman dalam kegiatan yang digelar di Makassar, Sabtu (15/2/2025).

Baca Juga:
OJK Gelar 5.478 Kegiatan Edukasi Literasi Keuangan
 

Menurutnya, Sulawesi Selatan memiliki populasi lebih dari 9,46 juta jiwa, dengan dominasi generasi muda seperti milenial dan Gen Z. Oleh karena itu, peningkatan literasi keuangan digital menjadi kebutuhan mendesak agar mereka mampu memanfaatkan layanan keuangan secara bijak dan terhindar dari jebakan finansial yang merugikan.

Survei OJK pada tahun 2024 mencatat bahwa indeks literasi keuangan di Indonesia baru mencapai 65 persen, sementara indeks inklusi keuangan berada di angka 75 persen. Meski akses terhadap layanan keuangan semakin luas, masih banyak masyarakat yang belum memiliki pemahaman yang memadai terkait layanan keuangan digital.

“Peralihan pengaturan dan pengawasan aset kripto dari Bappebti ke OJK pada 10 Januari 2025 menjadi langkah penting dalam perkembangan aset keuangan digital di Indonesia. Oleh karena itu, literasi keuangan digital harus terus ditingkatkan agar masyarakat dapat mengambil keputusan investasi yang lebih bijak dan bertanggung jawab,” tambahnya.

OJK juga menekankan pentingnya pemahaman terhadap karakteristik produk keuangan, termasuk manfaat, biaya, risiko, hak dan kewajiban konsumen, serta mekanisme transaksi dan prosedur pengaduan. Dengan pemahaman yang lebih baik, masyarakat dapat lebih selektif dalam memilih layanan keuangan di era digital.

DFL 2025 ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Bulan Literasi Kripto yang digelar di empat daerah di Indonesia. Program ini bertujuan untuk membekali masyarakat, khususnya generasi muda, dengan pemahaman yang lebih baik mengenai aset keuangan digital dan mendorong mereka untuk terlibat aktif dalam inovasi keuangan berbasis teknologi.

Dengan meningkatnya literasi keuangan digital, diharapkan masyarakat Sulawesi Selatan dapat lebih cerdas dalam memanfaatkan peluang di sektor keuangan digital, sekaligus terlindungi dari risiko yang mungkin timbul akibat ketidaktahuan dalam penggunaan layanan keuangan berbasis teknologi.

Penulis :
Ahmad Ryansyah