Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

OJK: Transaksi Bursa Karbon Capai Rp 76,56 Miliar hingga 24 Februari 2025

Oleh Wulandari Pramesti
SHARE   :

OJK: Transaksi Bursa Karbon Capai Rp 76,56 Miliar hingga 24 Februari 2025
Foto: OJK: Transaksi Bursa Karbon Capai Rp 76,56 Miliar hingga 24 Februari 2025 (dok. Antara)

Pantau - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan perkembangan terbaru mengenai bursa karbon. Sejak diluncurkan pada 26 September 2023 hingga 24 Februari 2025 ada 107 pengguna jasa yang mendapatkan izin.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Inarno Djajadi, mengatakan dari jumlah tersebut, total volume transaksi sebesar 1.557.326 ton CO2e dan akumulasi nilai sebesar Rp 76,56 miliar.

“Jumlah retirement yang diajukan saat ini adalah 936.000 ton CO2e,” kata Inarno

Baca juga: OJK Pastikan Simpanan Masyarakat Aman,Bank BUMN Masuk Danantara

Pada periode tersebut tercatat adanya frekuensi transaksi sebanyak 212 kali. Sedangkan total unit karbon sebesar 2.242.453 tCO2e.

Sementara itu, untuk perdagangan karbon internasional. Jumlah unit karbon yang diotorisasi sebanyak 1.780.000 tCO2e. Jumlah unit karbon yang ditransaksikan 49.545 tCO2e (IDTBSA) dan ada jumlah unit karbon yang ditransaksikan sebanyak 270 tCO2e (IDTBSA-RE).

Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) diresmikan Presiden Ketujuh Jokowi pada tanggal 26 September 2023 sebagai bentuk dukungan dalam pencapaian NDC Indonesia, yang mengakomodasi kebutuhan perdagangan karbon di Indonesia.

Baca juga: OJK Luncurkan Aplikasi Big Data di Pasar Modal, Ini Tujuannya

IDXCarbon/Indonesia Carbon Exchange merupakan merek Carbon Exchange yang dijalankan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).

BEI melalui Indonesia Carbon Exchange berkomitmen mengembangkan perdagangan karbon yang transparan, tertib, dan sesuai dengan praktik dunia. Sehingga dapat membuka potensi perdagangan karbon Indonesia.

Baca juga: BTN Akuisisi Bank Victoria Syariah Mendapat Apresiasi OJK

Penulis :
Wulandari Pramesti