
Pantau - Investor retail tercatat berkontribusi hampir 44 persen dari nilai transaksi harian di pasar saham Indonesia.
Selama ini investor retail domestik disebut-sebut telah berhasil menyerap (absorb) dengan melakukan aksi beli (net buy) pada saat investor asing tengah melakukan aksi jual (net sell).
Investor retail kita saat ini sudah berkontribusi hampir 44 persen dari daily transaction. Dari sini tentu satu hal yang kita lihat adalah dibutuhkan peran investor institusi domestik kita.
Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffrey Hendrik mengungkapkan itu di Jakarta, Selasa (25/3/2025).
Baca juga: Pasar Saham ‘Ngarep’ BI Rate Dipangkas dan Kebijakan Propasar dari Pemerintah
Investor domestik, terutama retail diharapkan dapat berperan dengan melakukan aksi beli (net buy) pada saat investor asing tengah melakukan aksi jual (net sell) dengan harga murah di pasar saham Indonesia.
“Di saat investor asing menjual ekuitas dengan harga yang cukup murah, tentu kita harapkan peran dari investor domestik, baik investor domestik retail maupun investor domestik institusi,” ucap Jeffrey.
Jumlah investor pasar saham sampai saat ini tercatat mencapai 6,7 juta investor. Ini dihitung dari total sebanyak 15,7 juta investor di pasar modal Indonesia.
Selama tahun ini year to date telah ada penambahan sebanyak 850 ribu investor baru di pasar modal Indonesia.
Baca juga: Pasar Saham RI Atraktif Tapi Kehilangan Momentum di Tengah Penurunan Rating
“Ini tentu merupakan indikasi yang membesarkan hati. Artinya, masyarakat melihat masih ada cukup besar peluang yang ada di pasar modal Indonesia,” ucapnya.
BEI pada tahun ini menargetkan jumlah investor baru di pasar modal Indonesia mencapai dua juta investor baru.
Dia menyampaikan, di tengah volatilitas, pasar saham Indonesia telah terbiasa menghadapi berbagai krisis dalam 30 tahun terakhir.
Berbagai krisis yang pernah dihadapi, antara lain krisis ekonomi 1998, krisis ekonomi 2008 dan 2018, serta pandemi COVID-19 tahun 2020.
Baca juga: Pemangkasan Peringkat Goldman Sachs, Kabar Buruk Saham dan Obligasi RI
“Satu hal yang kita lihat adalah pasar modal Indonesia selalu mampu melewati itu dengan baik," imbuh Jeffrey.
- Penulis :
- Ahmad Munjin