
Pantau - Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, mengungkapkan bahwa sektor tekstil mendapatkan alokasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 20 triliun.
Pada 2025, target penyaluran KUR ditetapkan sebesar Rp 300 triliun, di mana Rp 20 triliun dialokasikan khusus untuk investasi dalam peralatan industri tekstil.
"Karena ada beberapa isu di sektor tekstil, maka dari total KUR Rp 300 triliun, sebanyak Rp 20 triliun akan difokuskan untuk mendorong pertumbuhan industri tekstil," ujar Maman.
Baca juga: DPR Soroti KUR, UMKM Terjepit Utang Tanpa Pendampingan
Ia menambahkan bahwa selama ini KUR lebih banyak dialokasikan untuk sektor perikanan dan pertanian. Oleh karena itu, tahun ini pemerintah mulai mengarahkan Rp 20 triliun dari KUR untuk mendukung sektor tekstil.
"Kami ingin menangani isu di industri tekstil dengan mendorong penyaluran KUR ke sektor ini," tambahnya.
Maman juga menyebutkan bahwa penyaluran KUR telah dimulai sejak Januari lalu.
Baca juga: CORE Ungkap Sejumlah Faktor Kritis soal KUR Rp300 Triliun
Sebelumnya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa sektor padat karya, terutama tekstil, produk tekstil, dan apparel, memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia.
Sektor ini mencatat nilai ekspor lebih dari USD 2 miliar dan menyerap hampir 4 juta tenaga kerja.
Untuk melindungi industri padat karya, pemerintah juga menyelesaikan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (EU-CEPA).
Baca juga: Resmi! Target KUR 2025 Naik Menjadi Rp300 Triliun
- Penulis :
- Wulandari Pramesti
- Editor :
- Wulandari Pramesti










