Pantau - Anggota DPR RI Bambang Soesatyo menegaskan bahwa komunikasi publik yang dilakukan oleh pejabat tinggi negara memiliki dampak langsung terhadap citra kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Ia mengingatkan bahwa setiap kebijakan dan pernyataan publik yang disampaikan harus dilakukan secara komunikatif, melayani, dan mengayomi agar kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah tetap terjaga.
Menurutnya, komunikasi yang baik dan produktif akan memperkuat citra positif pemerintahan, sedangkan komunikasi yang kurang baik atau tidak sesuai dengan azas kepatutan dapat memberikan dampak negatif terhadap persepsi publik terhadap presiden.
Presiden Prabowo Dua Kali Ingatkan Pejabat Soal Komunikasi Publik
Dalam kurun waktu beberapa hari, Presiden Prabowo Subianto telah dua kali mengingatkan jajaran pembantunya untuk memperbaiki komunikasi publik.
Pengingat pertama disampaikan dalam sidang kabinet paripurna di Istana Kepresidenan Jakarta pada 21 Maret 2025.
Selanjutnya, pada 24 Maret 2025, dalam rapat terbatas bersama sejumlah menteri, Presiden kembali menekankan pentingnya komunikasi publik yang lebih baik.
Bambang Soesatyo menilai bahwa dua kali peringatan dari presiden ini menunjukkan bahwa Prabowo telah mendengar keluhan publik mengenai belum efektifnya komunikasi para pejabat tinggi negara.
Ia menambahkan bahwa dalam dinamika pemerintahan, tidak semua kebijakan bisa memuaskan semua elemen masyarakat, sehingga pejabat tinggi negara harus mampu memberikan penjelasan dengan penuh kebijaksanaan.
Para pejabat juga diharapkan tidak bersikap emosional dalam menyampaikan pernyataan publik dan harus membangun komunikasi dua arah yang sehat serta produktif.
Dengan komunikasi publik yang konstruktif dan mengayomi, pejabat negara dapat berkontribusi dalam menjaga citra positif presiden dan pemerintah secara keseluruhan.
- Penulis :
- Pantau Community
