
Pantau - PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyatakan bahwa kebijakan work from anywhere (WFA) yang diterapkan pemerintah sejak 24 Maret 2025 sangat berperan dalam kelancaran arus mudik dan balik Lebaran tahun ini.
WFA memungkinkan pergerakan penumpang menjadi lebih tersebar, sehingga kepadatan tidak hanya terjadi pada tanggal-tanggal tertentu.
"KAI mencatat kelancaran arus balik Lebaran 2025 berkat kebijakan WFA yang diterapkan pemerintah sejak 24 Maret 2025," kata Vice President Public Relations KAI Anne Purba.
Menurut KAI, kebijakan ini terbukti efektif karena sejak menjelang penerapannya, terjadi lonjakan jumlah penumpang.
Pada 21 Maret 2025, tercatat 170.556 penumpang menggunakan kereta api.
Jumlah itu naik menjadi 174.505 orang pada 22 Maret 2025.
Puncaknya terjadi pada 23 Maret 2025 dengan 183.123 penumpang.
"Setelah itu, pergerakan penumpang tetap stabil tanpa lonjakan signifikan, membuktikan bahwa kebijakan ini membantu mendistribusikan perjalanan dengan lebih baik," jelas Anne.
Tren Serupa Terjadi Saat Arus Balik
Tren penyebaran perjalanan juga terlihat saat arus balik Lebaran.
Banyak penumpang memilih kembali lebih awal menggunakan moda kereta api.
Pada 1 April 2025 tercatat 252.898 penumpang dalam sehari, terdiri dari 205.725 penumpang KA Jarak Jauh (KA JJ) dan 47.173 penumpang KA Lokal.
Pada 2 April 2025, jumlah penumpang meningkat menjadi 274.186 orang, dengan rincian 223.221 penumpang KA JJ dan 50.965 penumpang KA Lokal.
"Pada 3 April 2025, menurut data penjualan hingga pukul 07.00 WIB, tercatat akan ada 232.399 orang yang bepergian menggunakan kereta api dalam satu hari, dengan rincian 197.593 penumpang KA JJ dan 34.806 penumpang KA Lokal," ujar Anne.
Data menunjukkan bahwa sejak 1 hingga 3 April 2025, jumlah penumpang harian melampaui puncak arus mudik pada 28 Maret 2025 yang mencapai 215.564 orang.
Anne menyatakan, dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, kepadatan penumpang lebih terkendali pada 2025.
Tidak terjadi lonjakan besar pada hari tertentu.
"Hal ini membuktikan bahwa kebijakan WFA berperan dalam menyebarkan arus perjalanan mudik maupun balik secara lebih merata," tambahnya.
Dengan fleksibilitas waktu yang ditawarkan WFA, pemudik bisa menentukan waktu perjalanan mereka secara lebih bebas.
"Kebijakan WFA berdampak positif tidak hanya pada arus mudik, tetapi juga pada arus balik Lebaran tahun ini," ujar Anne.
Hingga 3 April 2025 pukul 07.00 WIB, total 3.872.675 tiket telah terjual.
Angka tersebut mencakup 84,34 persen dari kapasitas yang tersedia.
Dari jumlah itu, tiket KA Jarak Jauh yang terjual mencapai 3.344.297 dengan tingkat okupansi 97,11 persen.
Sementara tiket KA Lokal terjual sebanyak 528.378 atau 46,04 persen dari kapasitas.
Secara kumulatif, sejak 21 Maret hingga 2 April 2025 pukul 24.00 WIB, sebanyak 2.555.404 orang telah menggunakan layanan kereta api.
- Penulis :
- Pantau Community