billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Pembangkit Panas Bumi 40 MW di Maluku Ditetapkan oleh Bahlil

Oleh Pantau Community
SHARE   :

Pembangkit Panas Bumi 40 MW di Maluku Ditetapkan oleh Bahlil
Foto: Summary: Bahlil minta PLN bangun PLTP 40 MW di Maluku untuk akses energi bersih.

Pantau - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memerintahkan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dengan kapasitas 40 megawatt (MW) di Provinsi Maluku.

Tujuan utama pembangunan PLTP ini adalah untuk memastikan akses energi bersih yang merata dan terjangkau, khususnya di wilayah timur Indonesia.

Bahlil menegaskan bahwa PT PLN sebagai BUMN memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan seluruh masyarakat mendapatkan listrik yang memadai.

Provinsi Maluku sendiri memiliki potensi panas bumi sebesar 40 MW, yang telah dimasukkan dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN untuk periode 2025-2034.

Transisi Energi Fosil ke Energi Terbarukan

Pembangkit listrik berbasis energi fosil di Maluku, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), akan digantikan dengan energi baru terbarukan (EBT) dalam rangka mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil.

Saat ini, sekitar 99% dari total kapasitas pembangkit listrik di Maluku, yang mencapai 409 MW, masih bergantung pada energi fosil.

Dari kapasitas tersebut, 61% berasal dari PLTD dan 38% dari pembangkit berbasis gas dan uap. Kontribusi energi terbarukan di wilayah ini sangat terbatas, hanya sekitar 3 MW.

Proyek PLTP yang akan dibangun mencakup PLTP Wapsalit 20 MW di Pulau Buru dan PLTP Tulehu 2x10 MW di Pulau Ambon.

PLTP Wapsalit yang memiliki kapasitas 20 MW saat ini masih dalam tahap eksplorasi oleh pengembang swasta dan diperkirakan mulai beroperasi pada 2028. Sementara itu, PLTP Tulehu 2x10 MW sedang dalam tahap pengadaan oleh PLN dan ditargetkan beroperasi pada 2031.

Selain itu, ada juga potensi panas bumi di Banda Baru, Pulau Seram, yang dapat dikembangkan menjadi PLTP 25 MW dan akan ditawarkan dalam market sounding pada April 2025.

Penulis :
Pantau Community