HOME  ⁄  Ekonomi

Bupati Agam Ajak Warganya Viralkan Wisata Ikan Sakti Sungai Janiah

Oleh Pantau Community
SHARE   :

Bupati Agam Ajak Warganya Viralkan Wisata Ikan Sakti Sungai Janiah
Foto: Objek wisata Sungai Janiah di Agam mencuri perhatian karena keunikan ikan sakti dan mitos yang menyertainya.

Pantau - Bupati Agam, Benni Warlis, mengajak masyarakat untuk memviralkan keunikan potensi wisata yang ada di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, termasuk Sungai Janiah yang terkenal dengan ikan sakti berukuran sebesar kerbau.

Agam disebut sebagai daerah yang kaya akan destinasi wisata dengan sumber daya alam yang unik dan tak dimiliki oleh daerah lain.

“Viralkan seluruh potensi wisata yang kita miliki di media sosial seperti Sungai Janiah, Bukik Batanjua dan lainnya,” kata Benni.

Sungai Janiah dan Mitos Ikan Sakti

Sungai Janiah yang terletak di Kecamatan Baso telah lama dikenal sebagai objek wisata karena mitos "Ikan Sakti" yang dipercaya masyarakat setempat.

Ikan-ikan di sungai ini tidak seperti ikan biasa, karena hanya memakan makanan manusia seperti jeruk, kerupuk, dan nasi.

Lebih dari itu, masyarakat meyakini bahwa ikan-ikan tersebut tidak boleh dimakan, sehingga populasinya tetap lestari.

Benni menuturkan bahwa sejak usia enam tahun dirinya sudah sering mengunjungi Sungai Janiah dan melihat langsung ikan sakti berukuran besar.

“Dari kecil saya sering datang ke sini, melihat ikan sakti yang ukurannya sebesar kerbau,” ujarnya.

Mitos yang berkembang menyebutkan bahwa ikan-ikan tersebut berasal dari kisah tragis dua anak berusia 8 dan 10 tahun yang jatuh ke lubuk saat hendak pergi ke surau pada waktu subuh, dan berubah menjadi ikan.

Lubuk itu kemudian dianggap keramat dan menjadi daya tarik wisata yang kuat di Sumatera Barat.

Bukik Batanjua dan Harapan Pengembangan Wisata

Selain Sungai Janiah, Bukik Batanjua juga disebut sebagai daya tarik legendaris di Agam.

Masyarakat percaya bahwa siapa pun yang berhasil mencapai lempeng batu di ujung Bukik Batanjua akan dimudahkan rezekinya.

“Ini adalah bagian dari warisan budaya yang harus kita lestarikan. Sungai Janiah, Bukik Batanjua dan destinasi lainnya bukan hanya potensi wisata, tapi juga cerminan kearifan lokal,” tambah Benni.

Ia berharap agar promosi wisata dilakukan secara bersama-sama dan didukung partisipasi aktif masyarakat, sehingga kawasan tersebut bisa menjadi destinasi unggulan yang membawa dampak ekonomi positif.

Selain itu, ia mengapresiasi kebersihan area wisata termasuk fasilitas umum seperti masjid dan MCK yang dinilainya cukup terjaga.

“Mudah-mudahan kunjungan semakin ramai dan ekonomi masyarakat ikut terdongkrak,” harapnya.

Penulis :
Pantau Community