Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Pemerintahan Trump PHK Massal 10.000 Staf Kesehatan, Lembaga Seperti CDC dan FDA Terdampak

Oleh Pantau Community
SHARE   :

Pemerintahan Trump PHK Massal 10.000 Staf Kesehatan, Lembaga Seperti CDC dan FDA Terdampak
Foto: Pemecatan massal ribuan staf lembaga kesehatan AS oleh pemerintahan Trump memicu kekhawatiran dan suasana haru di tengah proses perampingan besar-besaran.

Pantau - Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump memulai gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran terhadap staf di sejumlah lembaga kesehatan federal, termasuk CDC, FDA, dan NIH, dengan total jumlah pegawai yang akan diberhentikan mencapai hingga 10.000 orang.

Pemangkasan tenaga kerja ini merupakan bagian dari rencana pemerintahan Trump, yang disebut berkolaborasi dengan Elon Musk, untuk merampingkan birokrasi dan staf di berbagai lembaga serta departemen federal.

Suasana Haru dan Ketidakpastian Warnai Proses PHK

Pada Selasa, 1 April 2025, antrean panjang karyawan terlihat di luar gedung Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (HHS) di Washington D.C., imbas dari peningkatan keamanan di pintu masuk.

Seorang karyawan FDA mengatakan bahwa staf diminta menunjukkan lencana di pintu masuk gedung, dan mereka yang namanya tercantum dalam daftar PHK langsung menerima tiket pemutusan kerja dan diperintahkan pulang.

Beberapa staf menerima email PHK pada Selasa pagi, yang menyebutkan bahwa keputusan tersebut tidak berkaitan dengan kinerja, perilaku, atau layanan mereka, dan bahwa mereka akan diberikan cuti administratif pasca pemutusan kerja.

Di lingkungan CDC, pemecatan massal menyasar staf di berbagai divisi penting seperti Pusat Kesehatan Lingkungan Nasional, Administrasi Layanan Penyalahgunaan Zat dan Kesehatan Mental, serta Pusat Imunisasi dan Penyakit Pernapasan Nasional.

Situasi ini menimbulkan suasana haru, kecemasan, dan ketidakpastian di kalangan pegawai yang terdampak, terlebih di tengah peran vital lembaga-lembaga tersebut dalam penanganan krisis kesehatan dan pelayanan publik di AS.

Penulis :
Pantau Community
Editor :
Ricky Setiawan