Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

TASPEN Peringatkan Penipuan Berkedok Pembaruan Data, Peserta Diminta Gunakan Kanal Resmi

Oleh Pantau Community
SHARE   :

TASPEN Peringatkan Penipuan Berkedok Pembaruan Data, Peserta Diminta Gunakan Kanal Resmi
Foto: TASPEN imbau peserta waspadai penipuan berkedok pembaruan data via WhatsApp dan tegaskan pentingnya verifikasi lewat kanal resmi.

Pantau - PT TASPEN (Persero) mengimbau seluruh peserta asuransi, baik Aparatur Sipil Negara (ASN) aktif maupun pensiunan, agar mewaspadai pesan-pesan mencurigakan yang mengatasnamakan TASPEN, terutama yang meminta pembaruan data melalui aplikasi WhatsApp.

Modus penipuan yang kerap digunakan adalah pengiriman pesan dari nomor tidak dikenal yang meminta peserta mengisi atau mengirimkan data pribadi melalui tautan tertentu.

Direktur Operasional TASPEN, Ariyandi, menegaskan bahwa pesan tersebut bukan berasal dari TASPEN dan tidak mewakili bentuk komunikasi resmi perusahaan.

Prosedur Pembaruan Data Resmi dan Kanal Pengaduan

Ariyandi menjelaskan bahwa pembaruan data bagi peserta aktif hanya perlu dilakukan jika terdapat perubahan data pribadi atau status keluarga, seperti penambahan atau pengurangan pasangan atau anak.

Proses pembaruan tersebut dilakukan melalui instansi pemerintah daerah (pemda) tempat peserta bekerja.

Sementara itu, bagi peserta pensiun, pembaruan data dibagi menjadi dua jenis:

Pembaruan Data Finansial, seperti perbaikan SK untuk penyesuaian besaran pensiun pokok atau SKPP terkait pembayaran utang dan tunjangan keluarga.

Pembaruan Data Non-Finansial, seperti perubahan alamat domisili dan perpindahan juru bayar.

Peserta dapat melakukan pembaruan data secara resmi melalui:

Aplikasi mobile Andal by TASPEN

Website tos.taspen.co.id

Kantor cabang TASPEN terdekat

Seluruh informasi resmi hanya disampaikan melalui website www.taspen.co.id, akun media sosial resmi TASPEN, serta call center 1500 919.

Ariyandi menambahkan bahwa TASPEN telah menerapkan teknologi terkini untuk melindungi data pribadi peserta dari penyalahgunaan.

Langkah ini sejalan dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir terkait pentingnya transparansi dan pelayanan prima dari seluruh perusahaan BUMN.

Ia mengajak seluruh peserta untuk selalu memverifikasi setiap informasi yang diterima dan tidak sembarangan membagikan data pribadi kepada pihak yang tidak jelas.

Penulis :
Pantau Community