Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Pendapatan PGE Tembus US$101 Juta di Awal 2025

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Pendapatan PGE Tembus US$101 Juta di Awal 2025
Foto: PGE bukukan pendapatan US$101,51 juta kuartal I 2025 meski tekanan global tinggi. (Dok. PT Pertamina)

Pantau - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) menunjukkan performa keuangan impresif pada kuartal I 2025, dengan membukukan pendapatan sebesar US$101,51 juta.

Di tengah tekanan ekonomi global dan ketegangan geopolitik, PGE tetap konsisten memperkuat komitmennya dalam mempercepat transisi energi nasional melalui optimalisasi panas bumi.

Meski fluktuasi nilai tukar dan ketidakpastian investasi membayangi, fundamental keuangan PGE tetap solid. Total aset perusahaan naik menjadi US$3,03 miliar, ekuitas meningkat menjadi US$2,04 miliar, dan kas tumbuh 7,43% menjadi US$703,86 juta.

Kinerja kas bersih dari aktivitas operasi pun menguat 12,04% secara tahunan menjadi US$77,47 juta.

“Kinerja operasional yang kuat mencerminkan strategi bisnis berkelanjutan kami berjalan efektif,” ujar Yurizki Rio, Direktur Keuangan PGE. 

Ia menegaskan pencapaian ini menjadi landasan kuat untuk pertumbuhan lebih agresif dalam beberapa tahun ke depan. 

Perusahaan menargetkan kapasitas terpasang 1 GW secara mandiri dalam dua hingga tiga tahun mendatang.

Strategi ekspansi PGE ditopang oleh proyek-proyek strategis seperti Lumut Balai Unit 2 (55 MW), Hululais Unit 1 & 2 (110 MW), dan proyek co-generation dengan total 230 MW. Lumut Balai Unit 2 sendiri ditargetkan beroperasi pada pertengahan 2025.

“Ini sinyal optimis untuk memperkuat portofolio energi hijau kami dan meningkatkan kinerja operasional,” tambah Yurizki.

Komitmen terhadap energi bersih ditegaskan oleh Direktur Utama PGE, Julfi Hadi. Dia menyebut perusahaan terus menjaga efisiensi dan profitabilitas sambil mengakselerasi investasi strategis demi target Net Zero Emission 2060.

Saat ini, PGE mengelola total kapasitas terpasang 1.887 MW, dengan 672 MW dikelola langsung dan 1.205 MW bersama mitra. Target jangka panjangnya adalah meningkatkan kapasitas mandiri menjadi 1,7 GW pada 2033.

Fadjar Djoko Santoso, VP Corporate Communication Pertamina, menyatakan bahwa keterbukaan informasi seperti capaian kinerja PGE ini penting untuk mendidik publik tentang pentingnya percepatan energi hijau di Indonesia.

Penulis :
Khalied Malvino