
Pantau - Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mencatat surplus Rp4,3 triliun pada April 2025. Jumlah itu setara 0,02 persen dari produk domestik burto (PDB) nasional.
Pendapatan negara mencapai Rp810,5 triliun atau 27 persen dari target. Realisasi ini melampaui belanja negara sebesar Rp806,2 triliun atau 22,3 persen dari pagu APBN.
"APBN dikelola dengan hati-hati, tetapi tetap bersifat ekspansif," ujar Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Budi Prasetiyo, di Jakarta.
Pemerintah mempertahankan daya beli masyarakat dan memperkuat fondasi ekonomi nasional. APBN menjadi alat utama menjaga stabilitas di tengah tekanan global.
Lonjakan Bea Keluar
Bea Cukai mencatat penerimaan Rp100 triliun hingga April 2025. Nilai itu setara 33,1 persen dari target dan tumbuh 4,4 persen dibanding tahun lalu.
Penerimaan didominasi bea keluar sawit yang mencapai Rp9,3 triliun. Angka ini melonjak delapan kali lipat dibanding periode yang sama tahun lalu.
"Peningkatan didorong kenaikan harga CPO dan ekspor produk turunan seperti RBD palm olein," ungkap Budi.
Bea keluar tembaga juga naik signifikan. Nilainya menembus Rp1,8 triliun, didorong harga komoditas yang tinggi.
Pengawasan Diperketat
Bea Cukai menggelar 9.264 penindakan hingga April 2025. Nilai tangkapan mencapai Rp3,5 triliun atau naik 66,1 persen dibanding tahun lalu.
Barang ilegal seperti rokok, MMEA, tekstil, gadget, dan baja mendominasi hasil sitaan. Tim Bea Cukai memperketat pengawasan di berbagai wilayah.
“Peran Bea Cukai bukan hanya mengumpulkan penerimaan, tetapi juga memastikan pasar domestik tetap terlindungi,” kata Budi.
Narkotika Disita
Penindakan narkotika, psikotropika, dan prekursor (NPP) meningkat tajam. Total 471 kasus ditangani dengan barang bukti mencapai 3,8 ton.
Angka itu naik 117,8 persen dibanding tahun lalu. Bea Cukai menggandeng APH dan lembaga terkait dalam operasi gabungan.
“Kinerja pengawasan ini menunjukkan komitmen kami dalam melindungi masyarakat,” tegas Budi.
Ekspor Masih Tumbuh
Ekspor dari kawasan berikat (KB) dan KITE mencatatkan pertumbuhan positif. Nilainya mencapai USD32,2 miliar, tumbuh 11,1 persen dari tahun lalu.
Impor barang modal untuk industri meningkat 13,3 persen menjadi USD10,7 miliar. Investasi mencapai lebih dari USD1 miliar.
“Peran fasilitasi kepabeanan menjadi jembatan penting antara kebijakan pemerintah dan pelaku usaha,” tutur Budi.
Kolaborasi Lintas Sektor
Bea Cukai menguatkan kolaborasi lintas sektor untuk menghadapi dinamika global. Fokus utamanya menciptakan ekosistem perdagangan yang sehat.
Budi menegaskan strategi ini akan memperkuat peran APBN sebagai fondasi ekonomi nasional. Pemerintah tidak hanya mengejar penerimaan, tapi juga stabilitas jangka panjang.
“APBN akan terus menjadi instrumen utama dalam menjaga ekonomi tetap tangguh,” pungkas Budi.
- Penulis :
- Khalied Malvino