Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

PT Kian Santang Muliatama (RGAS) Targetkan Pendapatan hingga Rp160 Miliar pada 2025, Fokus pada Bisnis Jaringan Gas

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

PT Kian Santang Muliatama (RGAS) Targetkan Pendapatan hingga Rp160 Miliar pada 2025, Fokus pada Bisnis Jaringan Gas
Foto: Jajaran direksi PT Kian Santang Muliatama Tbk (RGAS) dalam Paparan Publik di Jakarta (sumber: ANTARA/Muhammad Heriyanto)

Pantau - PT Kian Santang Muliatama Tbk (RGAS) menetapkan target pendapatan sebesar Rp150 hingga Rp160 miliar pada tahun 2025, meningkat signifikan dari capaian tahun 2024 yang sebesar Rp72,52 miliar.

Direktur Utama RGAS, Edy Nurhamid Amin, menyatakan bahwa target tersebut merupakan bagian dari transformasi perusahaan yang kini fokus pada lini bisnis jasa pemasangan jaringan gas rumah tangga.

"Kami optimis target ini bisa direalisasikan, seiring dengan strategi fokus pada penguatan segmen jasa jaringan gas rumah tangga. Perkiraan saya pendapatan at least Rp150 miliar sampai Rp160 miliar, bahkan bisa lebih dari itu," ungkapnya.

Lonjakan Pendapatan Kuartal I-2025 Dorong Optimisme

Pada kuartal I-2025, RGAS telah membukukan pendapatan sebesar Rp122 miliar, melonjak hingga 510 persen secara year on year dibandingkan periode yang sama tahun 2024 yang hanya mencatatkan Rp20 miliar.

Pendapatan kuartal pertama tersebut telah mencapai 81,53 persen dari target tahunan 2025 dan bahkan melampaui total pendapatan sepanjang tahun 2024.

Kinerja ini memperkuat keyakinan manajemen dalam merealisasikan target ambisius tahun ini.

Belanja Modal Fokus pada Proyek Jaringan Gas

Sebagai penunjang pertumbuhan, RGAS mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp7 hingga Rp8 miliar pada tahun 2025.

"Capex dalam sejarah kita yang baru tahun kedua ini. Tahun lalu capex kita sekitar Rp7-8 miliar, berarti tahun ini akan angkanya tidak jauh sebesar itu Rp7-8 miliar," ujar Edy.

Direktur RGAS, Sutarno, menjelaskan bahwa dana capex tahun ini difokuskan pada pengadaan peralatan kerja, kendaraan proyek, software, dan kebutuhan lain yang mendukung proyek-proyek jaringan gas.

"Di tahun ini karena pekerjaan kita banyak di proyek-proyek jaringan gas, kita perlu peralatan kerja, kendaraan proyek, software, dan lain-lain," ia mengungkapkan.

Pada tahun sebelumnya, belanja modal lebih banyak digunakan untuk pembelian tanah dan bangunan guna mendukung pembangunan gedung perkantoran.

Penulis :
Arian Mesa