Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Pelaku Wisata Harapkan Status Geopark Nasional Dongkrak Pariwisata Berkelanjutan di Dieng

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Pelaku Wisata Harapkan Status Geopark Nasional Dongkrak Pariwisata Berkelanjutan di Dieng
Foto: Pelaku Wisata Harapkan Status Geopark Nasional Dongkrak Pariwisata Berkelanjutan di Dieng(Sumber: ANTARA/Sumarwoto.)

Pantau - Pelaku wisata di Dataran Tinggi Dieng berharap penetapan Dieng sebagai geopark nasional dapat mendorong pengembangan pariwisata yang berkelanjutan dan memperkuat pelibatan masyarakat lokal.

Pelaku wisata dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dieng Pandawa, Desa Dieng Kulon, Banjarnegara, menyampaikan apresiasi atas penetapan tersebut dan mengingatkan pentingnya tanggung jawab bersama.

"Saya mengapresiasi teman-teman yang mengajukan geopark karena waktu awal dulu, saya juga ikut sebetulnya karena berbicara geopark ini ada plus-minusnya," ungkapnya.

Ia menyoroti bahwa sisi positif dari penetapan geopark adalah meningkatnya perhatian terhadap kawasan sebagai taman bumi dan tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan.

Libatkan Masyarakat, Jaga Kelestarian

Geopark Dieng dinilai sangat potensial karena memiliki keanekaragaman geologi, hayati, dan budaya yang tinggi.

Namun, ia mengingatkan pentingnya sosialisasi agar masyarakat memahami manfaat dari status geopark dan tidak sekadar menjadikannya label formalitas.

"Oleh karena itu, geopark Dieng jangan hanya menjadi brand saja lantaran bisa menjadi bumerang seperti halnya Kaldera Toba yang telah ditetapkan sebagai geopark global oleh Unesco namun beberapa waktu lalu mendapatkan peringatan dari organisasi di bawah PBB itu," jelasnya.

Peringatan Unesco terhadap Kaldera Toba disebut akibat minimnya pelibatan masyarakat dalam pengelolaan.

Ia berharap pengelolaan geopark Dieng melibatkan semua pemangku kepentingan dan memperkuat konsorsium sejak awal.

Menurut laman resmi esdm.go.id, geopark merupakan pengembangan kawasan secara berkelanjutan yang memadukan keragaman geologi, hayati, dan budaya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat lokal.

Potensi Wisata Global dan Tantangan Pelestarian

Pelaku wisata menambahkan bahwa upaya pariwisata berkelanjutan di Dieng sudah dilakukan, termasuk budidaya tanaman ramah lingkungan dan pengelolaan sampah.

"Sejak awal, kami berusaha bangkitkan kesadaran masyarakat bahwa lingkungan ini harus lestari," ujarnya.

Ia menyoroti bahwa beberapa situs, seperti Telaga Balekambang, kini terancam sedimentasi dan perlu segera dikonservasi.

"Ini hal-hal yang harus dievaluasi, harus ditingkatkan, harus dikonservasi, sehingga geopark nasional Dieng ini nanti menjadi benar-benar bisa naik kelas, karena sangat memungkinkan untuk dijadikan sebagai geopark global," tegasnya.

Ia juga menyebut bahwa tahun ini Desa Dieng Kulon akan diajukan sebagai desa wisata berstandar dunia.

Penetapan geopark Dieng dilakukan oleh Kementerian ESDM melalui SK Nomor 172.K/GL.01/MEM.G/2025 tertanggal 7 Mei 2025.

Luas geopark Dieng mencapai 319,36 km², dengan 161,25 km² di wilayah Banjarnegara dan 158,11 km² di wilayah Wonosobo.

Penulis :
Balian Godfrey