Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

PLN Lakukan Perombakan Direksi dan Tambah Posisi Baru di Tengah Rekor Pendapatan Tahun 2024

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

PLN Lakukan Perombakan Direksi dan Tambah Posisi Baru di Tengah Rekor Pendapatan Tahun 2024
Foto: Komisaris Independen PLN Andi Arief ketika dijumpai setelah RUPST PLN di Kementerian BUMN, Jakarta (sumber: ANTARA/Putu Indah Savitri)

Pantau - PT PLN (Persero) melakukan perombakan jajaran direksi dalam Rapat Umum Pemegang Saham Laporan Pertanggungjawaban Tahunan (RUPS LPT) Tahun Buku 2024, dengan mengganti dua direksi dan menambah satu posisi baru di level direksi.

Darmawan Prasodjo tetap menjabat sebagai Direktur Utama PLN dan tidak mengalami pergantian jabatan.

"Ada pergantian dua orang, pergantian dua orang direksi. Direktur retailnya diganti, kemudian direktur pembangkit juga diganti," ungkap salah satu perwakilan dari RUPS.

Dua posisi direksi yang diganti adalah Direktur Retail dan Niaga Edi Srimulyanti serta Direktur Manajemen Pembangkitan Adi Lumakso.

Komisaris Independen PLN, Andi Arief, menyatakan belum ada informasi resmi mengenai siapa pengganti dari kedua posisi direksi tersebut.

"Nggak ada (pergantian direktur utama), komisaris utama tetap," ia menegaskan.

RUPS juga memutuskan menambahkan satu posisi baru dalam struktur direksi, yakni Direktur Teknologi.

"Direksi ada penambahan satu direksi, direksi teknologi," jelas perwakilan dari internal perusahaan.

Selain perubahan di jajaran direksi, satu anggota dewan komisaris juga diganti, yaitu Susiwijono Moegiarso.

"Susiwijono diganti dengan Wamen Sesneg," ujar sumber dalam.

Posisi tersebut kini diisi oleh Wakil Menteri Sekretaris Negara Indonesia, Bambang Eko Suhariyanto.

Kinerja Keuangan PLN Mencetak Rekor Baru

PLN mencatat kinerja positif selama tahun 2024, dengan mencetak rekor pendapatan tertinggi sepanjang sejarah perseroan.

Pendapatan PLN tahun 2024 mencapai Rp545,4 triliun, meningkat 11,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Selain itu, PLN juga berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp17,76 triliun pada tahun yang sama.

Penjualan tenaga listrik selama 2024 tercatat sebesar 306,22 tera watt hour (TWh), tumbuh 6,17 persen dibandingkan realisasi tahun 2023.

Realisasi penjualan listrik tersebut bahkan melebihi target pemerintah, mencapai 102,08 persen dari target sebesar 299,99 TWh.

Pendapatan dari penjualan tenaga listrik mencapai Rp353,17 triliun, naik dari Rp333,19 triliun pada tahun sebelumnya.

Distribusi penjualan listrik pada 2024 terbagi atas rumah tangga sebesar 43 persen, industri 30 persen, bisnis 19 persen, dan sektor lainnya 8 persen.

Penulis :
Arian Mesa