Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Penyaluran KUR di Sultra Capai Rp1,61 Triliun hingga Mei 2025, Sektor Pertanian Dominasi Jumlah Debitur

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Penyaluran KUR di Sultra Capai Rp1,61 Triliun hingga Mei 2025, Sektor Pertanian Dominasi Jumlah Debitur
Foto: Penyaluran KUR di Sultra Capai Rp1,61 Triliun hingga Mei 2025, Sektor Pertanian Dominasi Jumlah Debitur(Sumber: ANTARA/HO-DJPb Sultra)

Pantau - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan Sulawesi Tenggara mencatat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sepanjang 1 Januari hingga 31 Mei 2025 mencapai Rp1,61 triliun.

Kredit tersebut disalurkan kepada 26.093 debitur yang tersebar di 17 kabupaten dan kota di wilayah Sultra.

Sektor Pertanian Dominasi Jumlah Debitur

Kepala Kanwil DJPb Sultra Imam Widhiyanto menyebutkan, sektor dengan nilai penyaluran terbesar adalah perdagangan besar dan eceran sebesar Rp674,98 miliar.

Namun, dari sisi jumlah debitur, sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan mendominasi dengan total 10.030 penerima, meskipun nilai pinjamannya lebih rendah yakni Rp557,67 miliar.

“Jumlah debitur terbanyak memang berasal dari sektor pertanian, disusul sektor perdagangan,” ungkap Imam.

Sektor perdagangan besar dan eceran memiliki jumlah debitur kedua terbanyak dengan 9.704 orang.

BRI Salurkan KUR Terbesar, Kolaka Tertinggi dalam Penyerapan

Penyaluran KUR dilakukan melalui sejumlah bank anggota Himbara, dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) menjadi penyalur terbesar mencapai Rp1,06 triliun untuk 21.413 debitur.

Bank Mandiri menyusul dengan realisasi Rp403,63 miliar kepada 3.125 debitur.

Secara geografis, Kabupaten Kolaka menjadi daerah dengan penyerapan KUR tertinggi senilai Rp254,64 miliar untuk 3.768 debitur.

Kabupaten Muna berada di posisi kedua dengan Rp212,73 miliar dan 4.415 debitur.

Sementara itu, Konawe Kepulauan mencatatkan penyaluran KUR terkecil yaitu Rp2,92 juta untuk 66 debitur, diikuti Buton Utara sebesar Rp4,38 miliar untuk 77 debitur.

Imam berharap KUR dapat dimanfaatkan secara optimal oleh pelaku UMKM untuk pengembangan usaha dan memperkuat pertumbuhan ekonomi di daerah.

Penulis :
Ahmad Yusuf
Editor :
Ahmad Yusuf